Padang Panjang, pasbana-- Pasar kuliner malam di Padang Panjang terletak di tengah kota. Siang terminal malam hari jadi objek wisata kuliner. Hampir seratus pedagang makanan dan minuman menggelar dagangan hingga dini hari.
Beragam masakan (Minang) disuguhkan kepada pengunjungi. Tidak hanya sekadar untuk mengisi perut, yang datang untuk jalan-jalan menikmati udara malam yang sejuk banyak pula sambil mencari cinderamata.
Letaknya di pusat kota, mudah diakses dari segala arah. Kendaraan roda empat maupun roda dua dapat langsung parkir di areal pusat kuliner malam har ini. Bagi pengunjung yang datang menggunakan sepeda motor parkir sajalah di depan lapak-lapak pedagang makan yang diinginkan.
Banyak wisatawan yang hendak ke Bukittinggi maupun dari Bukittinggi ke Padang, sengaja datang ke tempat ini untuk menikmati kelezatatan masakan Minang. Wisatawan lokal dari Batusangkar, Solok dan tidak sedikit jumlahnya yang singgajh di tempat ini, terutama pada Sabtu malam.
“Mau makan enak, di sinilah tempatnya, “ kata Ny. Nuraini, perantau Jakarta asal Bukitinggi kepada pasbana.com, Sabtu malam pekan lalu.
Pengakuan Nuraini, dia sengaja datang untuk makan malam di Pasar Kuliner Padang Panjang. Acara makan malam ini sudah diagendakan dari Jakarta. Wanita asal Kurai ini pulang kampung bersama rombongan ibu-ibu yang datang berwisata ke Sumatra Barat.
Apa yang dikatakan ibu paruh baya itu benar . Untuk makan enak tersedia beragam lauk-pauk. Sepertiasam padeh, gulai gajeboh, kalio hati, pangek ikan, goreng ikan, panggang ikan. Ada pula dendeng lambokdendeng masiak. Ada cancang kambiang bercampur rebung serta gulai tunjang.
Bila tidak suka cancang kambing ada gulai cancang daging sapi. Gulai dan goreng ayam. Tersedia pula randang dan pangek sasau, pangek ikan bilih. Nikmati pula gulai tamunsu, kalio jariang, hingga sambaladotanak. Tinggal pilih sesuai selera. Semua tersedia dalam kondisi hangat, gurih dan tentunya enak.
Karena enak dan lezatnya masakan, banyak pengunjung makan berkeringat. Padahal malam hari suhu udara Padang Panjang terkenal sejuk.
Pengunjung yang tak suka makan nasi di malam hari, ada beragam gorengan. Mulai dari goreng pisang, resoles, roti cane, martabak, bubur kampiun, bubur cande, onde-onde, sarikayohingga lamang tapai.
Ada minuman sorbat talua, sekotang, bubur kacang padi katan dan sudah pasti tersedia kopi,teh talua dan minuman hangat lainnya.
Sejak dibuka awal 2016 pengunjung terus meningkat. Pasar kuliner telah menjelma jadi wisata kuliner. Jutaan rupiah uang beredar tiap malam di pasar ini. Pedagang meraih untung, pengunjung menikmati kelezatan masakan. Jika pengunjung ingin bertukar selera, ada pula masakan asal Jawa. Antara lain pecel lele, ayam penyet, sate madura. Ketoprak juga ada.
Ketika pasbana.com datang berkunjung malam itu, tak hanya Ny. Nuraini dan rombongan yang tengah makan enak di Pasar Kuliner ini. Ada pula Rinaldi dan teman wanitanya. Ia memuji beragam jenis makanan yang disuguhkan kepada pengunjung. Selain itu sekelompok anak muda datang untuk makan sate. Di sini tersedia kuah kuning dan sate kuah kacang dengan daging bakar yang empuk. Siapa tidak kenal dengan sate Padang Panjang. Dagingnya empuk dan gurih.
Di Pasar Kuliner ini terdapat sejumlah kedai makan yang punya nama ‘besar’. Memiliki banyak pelanggan. Misalnya RM Tanpa Nama pimpinan Haji Rian dengan masakan spesifik randang ayam. Ada pula tampek makan Gaya Baru dengan gulai gajeboh. RM Uniang dan banyak rumah makan lain yang sudah tidak diragukan kelezetan lauk-lauknya.
Soal harga yang harus dibayar pengunjung tidak perlu takut. Harga di Pasar Kuliner relatif murah. Namun demikian pengelola pasar perlu mewajibkan setiap pedagang memajang daftar harga jenis makanan yang dijual. (Adv)
Beragam masakan (Minang) disuguhkan kepada pengunjungi. Tidak hanya sekadar untuk mengisi perut, yang datang untuk jalan-jalan menikmati udara malam yang sejuk banyak pula sambil mencari cinderamata.
Letaknya di pusat kota, mudah diakses dari segala arah. Kendaraan roda empat maupun roda dua dapat langsung parkir di areal pusat kuliner malam har ini. Bagi pengunjung yang datang menggunakan sepeda motor parkir sajalah di depan lapak-lapak pedagang makan yang diinginkan.
Banyak wisatawan yang hendak ke Bukittinggi maupun dari Bukittinggi ke Padang, sengaja datang ke tempat ini untuk menikmati kelezatatan masakan Minang. Wisatawan lokal dari Batusangkar, Solok dan tidak sedikit jumlahnya yang singgajh di tempat ini, terutama pada Sabtu malam.
“Mau makan enak, di sinilah tempatnya, “ kata Ny. Nuraini, perantau Jakarta asal Bukitinggi kepada pasbana.com, Sabtu malam pekan lalu.
Pengakuan Nuraini, dia sengaja datang untuk makan malam di Pasar Kuliner Padang Panjang. Acara makan malam ini sudah diagendakan dari Jakarta. Wanita asal Kurai ini pulang kampung bersama rombongan ibu-ibu yang datang berwisata ke Sumatra Barat.
Apa yang dikatakan ibu paruh baya itu benar . Untuk makan enak tersedia beragam lauk-pauk. Sepertiasam padeh, gulai gajeboh, kalio hati, pangek ikan, goreng ikan, panggang ikan. Ada pula dendeng lambokdendeng masiak. Ada cancang kambiang bercampur rebung serta gulai tunjang.
Bila tidak suka cancang kambing ada gulai cancang daging sapi. Gulai dan goreng ayam. Tersedia pula randang dan pangek sasau, pangek ikan bilih. Nikmati pula gulai tamunsu, kalio jariang, hingga sambaladotanak. Tinggal pilih sesuai selera. Semua tersedia dalam kondisi hangat, gurih dan tentunya enak.
Karena enak dan lezatnya masakan, banyak pengunjung makan berkeringat. Padahal malam hari suhu udara Padang Panjang terkenal sejuk.
Pengunjung yang tak suka makan nasi di malam hari, ada beragam gorengan. Mulai dari goreng pisang, resoles, roti cane, martabak, bubur kampiun, bubur cande, onde-onde, sarikayohingga lamang tapai.
Ada minuman sorbat talua, sekotang, bubur kacang padi katan dan sudah pasti tersedia kopi,teh talua dan minuman hangat lainnya.
Sejak dibuka awal 2016 pengunjung terus meningkat. Pasar kuliner telah menjelma jadi wisata kuliner. Jutaan rupiah uang beredar tiap malam di pasar ini. Pedagang meraih untung, pengunjung menikmati kelezatan masakan. Jika pengunjung ingin bertukar selera, ada pula masakan asal Jawa. Antara lain pecel lele, ayam penyet, sate madura. Ketoprak juga ada.
Ketika pasbana.com datang berkunjung malam itu, tak hanya Ny. Nuraini dan rombongan yang tengah makan enak di Pasar Kuliner ini. Ada pula Rinaldi dan teman wanitanya. Ia memuji beragam jenis makanan yang disuguhkan kepada pengunjung. Selain itu sekelompok anak muda datang untuk makan sate. Di sini tersedia kuah kuning dan sate kuah kacang dengan daging bakar yang empuk. Siapa tidak kenal dengan sate Padang Panjang. Dagingnya empuk dan gurih.
Di Pasar Kuliner ini terdapat sejumlah kedai makan yang punya nama ‘besar’. Memiliki banyak pelanggan. Misalnya RM Tanpa Nama pimpinan Haji Rian dengan masakan spesifik randang ayam. Ada pula tampek makan Gaya Baru dengan gulai gajeboh. RM Uniang dan banyak rumah makan lain yang sudah tidak diragukan kelezetan lauk-lauknya.
Soal harga yang harus dibayar pengunjung tidak perlu takut. Harga di Pasar Kuliner relatif murah. Namun demikian pengelola pasar perlu mewajibkan setiap pedagang memajang daftar harga jenis makanan yang dijual. (Adv)
#makintahuIndonesia