Padangpanjang – Lebih dari 10 (sepuluh) orang siswa - siswi SMA N 1 Sumbar di bawah binaan Provinsi Sumatera Barat diduga mengalami keracunan. Mereka terpaksa diboyong ke RSUD Gunung untuk mendapatkan pertolongan. Peristiwa ini tidak kali ini saja terjadi di SMA N 1 Sumbar.
Berdasarkan sorotan media online pasbana.com saat terjun ke lokasi sekolah, usut punya usut, ternyata kantin yang ada di SMA N 1 Sumatera Barat memiliki dua versi, diantaranya kantin yang didanai APBD dan kantin yang didanai oleh orangtua siswa atau disebut kantin mandiri.
Untuk kantin yang di danai APBD, hanya menampung sebanyak 45 siswa dalam kategori kurang mampu. Sedangkan untuk kantin mandiri mampu menampung lebih kurang 300 siswa.
Berdasarkan keterangan dari Plt Kepala SMA N 1 Sumatera Barat, Nailil Fiza, kepada media online pasbana.com, Selasa (11/7), mengatakan, Bahwa siswanya belum tentu keracunan makanan, karena yang sarapan saat di kantin mandiri itu berjumlah kurang lebih 300-an. “Belum tentu siswa kita keracunan makanan, karena yang sarapan dikantin tersebut lebih kurang 300-an, kalau seandainya memang ada keracunan, kenapa hanya 14 orang tersebut tidak semuanya, padahal mereka semua memakan menu yang sama,” ungkap Nailil Fiza.
Menurut beberapa siswa yang keracunan, mengakui merasa sakit perut sekira pukul 08.00 wib dan dirawat di ruang UKS terlebih dahulu, namun pihak UKS tidak membenarkan bahwa siswa mengeluhkan sakit sekira pukul 08.00 wib.
“Siswa merasakan sakit dan mendatangi UKS sekira pukul 10.00 wib bukan pukul 08.00” ungkap pihak UKS yang sedikit terganggu akan keberadaan beberapa awak media yang bertanya.
Kepala Puskesmas Gunung, Sunarju, mengatakan kepada media pasbana.com," makanan yang ada dikantin tersebut seluruhnya akan diambil dan dijadikan sample, dan nantinya akan dikirim ke Balai Besar POM, untuk mengetahui, apa benar salah satu dari makanan tersebut yang menyebabkan puluhan siswa keracunan," sebutnya.
“Bukan soto ayam saja yang akan kita jadikan sample, namun seluruh makanan yang ada dikantin tersebut nantinya akan kita kirim ke Balai Besar POM, dan laboraturium lah yang akan menentukan kalau makanan itu penyebabnya,” terang Sunarju.
Sunarju juga menambahkan, “Target awal kita adalah bagaimana mengamankan yang semua yang makan makanan tersebut tidak sakit,”. Dan saat Pasbana.com berada di SMAN 1 Sumbar, siswa yang mengalami mual dan muntah bertambah sebanyak 6 orang, hingga saat ini telah berjumlah 19 orang.
Sementara itu, Kepala Dinas pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Drs. Burhasman mengatakan kepada Pasbana.com via selulernya, Selasa (11/7), terkait peristiwa yang dialami siswa - siswi SMA N 1 Sumbar yang diduga keracunan makanan disekolah. "Kondisi terakhir disini, semua siswa sebanyak 19 orang sudah pulang ke asrama masing - masing. Dan untuk sampel makanan yang diduga penyebab siswa keracunan juga sudah diambil oleh dinas kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan. Kita dari pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar akan terus memantau dan mengawasi peristiwa ini sampai tuntas," sebut Burhasman.
lebih lanjut, Burhasman, mengharapkan, "Kita akan teliti dimana masalahnya, dan untuk kasus ini kita tungggu hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan. Berulang kali saya tegaskan kepada sekolah - sekolah yang ada di Sumbar untuk selalu tetap meningkatkan pengawasan. Supaya hal - hal yang tidak diinginkan terjadi seperti insiden sekarang ini," harapnya. (Ade dan Bayu)