Padangpanjang -- Tragedi 4 Mei 1987, Galodo (Longsor –red) Bukit Tui Padangpanjang kembali mengancam 350 Kepala Keluarga (KK) di Keluarahan Tanah Hitam, Padangpanjang Barat. Pasalnya, ketinggian 780.0 meter, ditemukan rengkahan besar kedalaman 1,5 meter, lebar 60 centi meter dan Panjang diperkirakan sudah mencapai 20 meter oleh warga setempat.
Ditemukannya rengkahan besar lokasi lading salah seorang warga RT 05, Kelurahan Tanah Hitam,Yusuf (60), itu telah menimbulkan kecemasan warga setempat. Dimana, trauma mendalam atas peristiwa Galodo Bukit Tui yang menelan ratusan korban jiwa yang telah menjadi sejarah kelam Kota Padangpanjang kembali menghantui.
Informasi yang dihimpun dilapangan, Minggu (28/1) kemarin, beredarnya informasi atas ditemukannya rengkahan besar berpotensi terjadinya longsor tersebut telah dipastikan oleh warga setempat. Dimana, sejumlah warga membenarkan dan mengaku telah menyaksikan rengkahan itu semakin hari sekamin bertambah.
“ Informasi dari warga yang saya terima, rengkahan baru 4 meter dan lebarnya 40 centi meter. Namun, saat saya tinjau ke lokasi, ukuran secara keseluruhan rengkahan bertambah panjang hingga 20 meter,” sebut warga setempat Iskandar (49) pada Wartawan.
Informasi awal yang diterimanya, ungkap Iskandar lagi, dari warga RT 05, bernama Yusuf, dimana rengkahan tersebut berada di sekitar lokasi ladang miliknya.
“Sebagai anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Padangpanjang langsung meninjau kelapangan. Ya, rengkahan itu cukup membuat saya kaget dan memberitahukan pada anggota lain sekaligus pada BPBD Padangpanjang untuk ditindaklanjuti,” sebut Iskandar.
Sementara, Kepala Dinas BPBD Padangpanjang Erizal, menyebutkan pihaknya telah menerima laporan dari warga setempat. Dimana, tim gabungan BPBD, Tagana dan Rapi, akan segera melakukan tinjau ke lokasi.
“ Tim gabungan BPBD, Minggu (28/1) sore, akan melakukan pendakian Bukit Tui untuk mempelajari rengkahan ini. Dari hasil peninjauan baru kita akan mengambil penindakan,” sebut Erizal.
Terpisah , Sekretaris LPM Kelurahan Tanah Hitam, Firmansyah, rengkahan besar di lereng Bukit Tui tersebut, telah beredar sejak Sabtu (27/1) kemarin. Untuk memastikannya sejumlah warga juga telah melakukan tinjauan ke lokasi sebelum melaporkannya BPBD untuk ditindaklanjuti.
Jika rengkahan Bukitt Tui , mencapai lebar 60 centi meter, panjang rengkahan lebih kurang 20 meter, Firmasyah menilai, rengakahan tersebut jelas telah menjadi ancaman serius bagi warga setempat.
Dalam hal itu, Pemerintah Kota (Pemko) Padangpanjang, harus cepat tanggap menyikapi rengkahan atau persitiwa tersebut, jika rengkahan itu berpotensi terjadinya longsor, jelas 350 KK yang terdiri dari RT 4,5,6,12,dan 13 akan menjadi korbannya.
Dikatakan Firmansyah, peristiwa Galodo 1987 silam, juga berawal dari sebuah rengkahan. Namun, rengkahan itu tidak diketahui banyak orang dan juga tanpa ada tindaklajutnya . “ Ya, Galodo itu datang melanda, banyak jiwa telah menjadi korbannya. Apa lagi sekarang, ribuan warga yang berdomisili di zona itu, kita berharap agar pemerintah bisa cepat tanggap dalam menanggapi hal ini” sebut nya, seperti yang dikutip dari posmetro padang. (Put)