Bukittinggi - Ratusan ribu Jemaah se-Sumatera Barat dan Kereta Kencana atau lebih dikenal Bendi sambut kedatangan Ustad Abdul Somad (UAS) di Gelanggang Pacu Kuda, Bukit Ambacang, Bukittinggi.
Setiba di Gelanggang Bukit Ambacang, UAS langsung diarak ke panggung Tabligh Akbar dengan menggunakan Bendi yang dikawal oleh gabungan Ormas, Keamanan Panitia dan pihak Kepolisian.
Dalam Tausiyahnya UAS menyampaikan berbagai macam persoalan-persoalan sosial terkini, yang perlu dicermati oleh masyarakat dan Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi. Sambil berbahasa Minang Kabau UAS menyampaikan, "Merasa terkesan atas sambutan kedatangannya di Bukkittinggi dengan naik kereta kencana atau bendi. Kedatangannya juga disambut dengan tarian dan silat Randai Minangkabau."
UAS dalam tausiyahnya berharap, Pemda dan Parlemen Daerah Bukittinggi dapat membuat anggaran untuk seluruh anak-anak muda di Bukittinggi agar wajib bisa atau pandai menunggang kuda. Menurut UAS, "Olahraga berkuda, dapat mendidik anak-anak muda Bukittinggi belajar menjinakkan kuda, berlomba pacu kuda sehingga anak-anak muda jadi lebih berani, sehat dan berprestasi."
Sekitar dua jam UAS dalam tausiyahnya mengatakan, "Minangkabau terkenal dengan tokoh-tokoh nasional yang selalu mengedepankan adat bersandi sarak, sarak bersandi kitabullah. Sehingga masyarakat Minangkabau sudah semenjak dahulu terkenal dengan pola berpikir yang cerdas dan bijaksana."
Dalam tahun politik ini, UAS menghimbau, jemaah jangan hanya karena fanatik dengan pilihan tertentu mengakibatkan perpecahan antar sesama saudara. Masyarakat Minangkabau harus selalu mengedepan persatuan dan kesatuan dalam perbedaan pilihan.
Namun UAS yakin, masyarakat Minangkabau khususnya Bukittinggi dan sekitarnya dapat menjaga peradaban yang tertib, aman dan damai. Untuk mewujudkan semua itu, UAS berpesan selalu bersyukur kepada Allah SWT agar dilindungi disetiap langkah yang akan kita kerjakan. Aamiin. Allahuakabar. (Rizky)