Payakumbug - Walikota Payakumbuh janjikan bantuan sapi buat petani secara berkelompok. Maksimal, setiap petani bakal memperoleh 5 ekor sapi. Jika satu kelompok ada sepuluh orang, maka kelompok tersebut bakal memelihara 50 ekor sapi untuk digemukkan.
Sosialisasi pemeliharaan atau penggemukkan sapi itu, terus dipergencar SKPD terkait. Terakhir, dalam acara di aula Balaikota di Bukik Sibaluik Payakumbuh, melibatkan 150 petani peternak dari 26 kelompk di lima kecamatan se-Kota Payakumbuh, Kamis (9/6).
Keterangan Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi didampingi Kadis Peternakan Perikanan Ir. Depi Sastra, Minggu (12/6), pihaknya telah membuka dialog dengan petani peternak dimaksud. Semuanya, menyatakan keinginan atau kesediaannya untuk beternak secara kelompok dimaksud.
Selain memperkuat keberadaan kelompok, walikota juga mengajak seluruh petani peternak membentuk badan usaha berupa koperasi. Ke depan, begitu usaha penggemukan sapi berjalan, operasionalnya akan dilakukan koperasi, termasuk dalam penyaluran modal, dan pemasaran sapi potong tersebut. Karena itu, SKPD terkait diperintah walikota, untuk bekerjasama dengan Dinas Koperasi UMKM Industri Perdagangan dalam pembentukan koperasi ini, sebut walikota.
Sosialisasi pemeliharaan sapi potong itu, sekaligus dalam rangka merubah cara berpikir petani, agar menjadi pengusaha peternakan yang handal. “Jangan berpikir sebatas petani penerima bantuan, melainkan bagaimana memposisikan diri sebagai pengusaha atau pebisnis yang mampu mengendalikan pasar, tegasnya.
Selama ini, sebut walikota, banyak program pemeliharaan sapi sistem seduaan yang disalurkan kepada petani, tak berjalan sebagaimana mestinya. Karena, petani hanya memposisikan dirinya sebagai penerima bantuan. Sukses atau gagal, petani tak pernah menerima resiko. Cara lama itu, tak berlaku lagi, sekarang seluruh calon peserta akan dilatih, agar menjadi pengusaha peternak yang mumpuni, tambah walikota.
Program pemeliharaan sapi itu, lanjut walikota, bagian dari program Tri Arga Model, dengan mempersandingkan petani (kelompok) dengan penjamin modal (investor). Bagian hasilnya cukup jelas, 30% buat pemilik modal dan 70% untuk petani. Usaha dimaksud, juga dijamin oleh PT Jasindo, sebuah perusahaan asuransi yang akan ikut membina peternakan itu.
Kehadiran koperasi peternakan itu, ungkap walikota, akan lebih menjamin usaha peternakan sapi milik kelompok. Sehingga nantinya, akan dapat dikembangkan dalam bentuk usaha lain, seperti pendirian pabrik pakan ternak dan menjalin kerjasama dengan RPH Modern Payakumbuh yang akan beroperasi dalam tahun ini, simpulnya.(**)