Notification

×

Iklan

Iklan

" Batu Nan Tujuah " Tempat Sandaran Datuak Parapatiah Nan Sabatang.

02 Juli 2016 | 10:07 WIB Last Updated 2016-09-19T23:30:38Z


Dalam silsilah masyarakat Minangkabau,  Datuak Parapatiah Nan Sabatang adalah salah satu Pucuk Pimpinan Minangkabau. Salah satu monumen peninggalan yang berkaitan dengan Datuak Parpatiah a adalah “Batu Nan Tujuah” di Nagari 9 Korong ( Sembilan Korong), Kota Solok. Menurut Tetua di daerah tersebut, Batu Nan Tujuah juga dikenal sebagai tempat sandaran Datuak Parapatiah Nan Sabatang. Disanalah salah satu tempat beliau mendapat banyak pemikiran – pemikiran untuk kesejahteraan masyarakat Minangkabau. 

https://gubuakkopi.files.wordpress.com/2012/02/dscf6534.jpg 
Menurut penjelasan warga yang berada di sekitar situs, keberadaan Batu Nan Tujuah dianggap keramat oleh masyarakat sekitar. Dan bagi pengunjung tetap menjaga adab dan sopan santun selama di sekitar wilayah situs. Ada seorang penjaga yang ditugasi untuk merawat situs tersebut. Batu nan tujuah, kalau dalam bahasa Indonesia dapat berarti “batu yang tujuh”, atau 7 (tujuh) batu.  Namun di kenyataannya terdapat lebih dari tujuh batu. Letaknya pun berserakan. 

Batu Nan Tujuah ini merupakan batu sandaran bagi Datuak Paraptiah Nan Sabatang. Beliau mendapat banyak ketenangan ketika istrahat disana. Dan mengenai sebutan "7” (tujuh) sendiri merupakan karena cerminan sikap Datuak Parapatiah Nan Sabatang, yang selalu berpegang teguh terhadap Tujuh Sifat yang dianjurkan Tuhan Yang Maha Esa dalam  memimpin. Dan makna " Sandaran"  dapat berarti sebagai tempat kita menompang agar kita tidak terjungkir kebelakang. Jadi makna yang terkandung adalah  Batu Nan Tujuah menyimpan arti bahwasanya, Datuak Parapatiah Nan Sabatang selalu memegang landasan dalam memimpin kaumnya.  Mari Generasi Muda Minangkabau....lestarikan situs budaya ini . (*)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update