Kepala Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Suprapto mengatakan, penyebab dibatalkannya Tour de Singkarak (TdS) Etape 8 Solok Selatan (Solsel) 2016 akibat persoalan tambang galian-C di Kabupaten Solok yang sejak 2013 tidak kunjung selesai.
Hal itu dikatakan Suprapto kepada Haluan Senin (27/6). Sehingga dampak tambang galian-C di kabupaten Solok berimbas pada kabupaten Solsel sebagai tuan rumah finish etape 8. "Persoalan jalan rusak parah itu di Kabupaten Solok, kami tidak mau lagi melakukan perbaikan sebab sejak 2013, tiap tahun dianggarkan sebesar Rp40 miliar tapi setahun rusak lagi, itukan pekerjaan sia-sia saja,"katanya.
Ia menyebutkan, selama tambang galian di daerah Kabupaten Solok tersebut masih beroperasi maka anggaran tiap tahun hanya untuk perbaikan saja. "Sampai kapan akan dilakukan perbaikan sementara dampak tambang galian itu merusak jalan dalam jangka waktu satu tahun saja. Seharusnya bisa bertahan dalam waktu lima tahun. Lebih baik kita alihkan dana sebesar itu ketempat lain,"ucapnya.
Sebelumnya, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Pariwisata Nusantara, Raseno Arya mengungkapkan kesedihannya apabila Solsel batal sebagai tuan rumah TdS 2016 karena alasan kondisi akses jalan yang buruk. “Saya ikut sedih Jika TdS Etape 8 Solsel Batal,” ungkapnya (h/jef)
Sumber : Haluan