Batang Sinamar semakin menggerogoti fasilitas umum dan areal pertanian di Kenagarian Sungai Rimbang Kecamatan Suliki. Tak hanya mengancam pondasi jembatan, aliran sungai itu juga terus menggerus lokasi balai adat serta puluhan hektar sawah penduduk. Aspirasi itu disampaikan Pj Wali Nagari Sungai Rimbang Yeni di hadapan tim safari Ramadhan Pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota yang dipimpin Ketua DPRD Syafarudin Dt. Bandaro Rajo, SH dan Wendi Chandra, ST di Masjid Istiqomah Jorong Lombah Sungai Rimbang, Rabu (22/6). “Kami berharap ini menjadi perhatian serius Pemkab Limapuluh Kota. Kami khawatir jembatan gantung yang menghubungan sejumlah jorong di seberang Batang Sinamar ini akan rusak dan putus, karena pondasi prasarana penyeberangan itu semakin tergerus aliran sungai,” ujar Yeni. Selain menyelamatkan jembatan, ia juga meminta kegiatan normalisasi sungai itu buat mengantisipasi ancaman kerusakan balai adat dan puluhan hektar sawah penduduk. Terutama sawah yang berada di belokan aliran sungai tersebut. Selain itu Yeni juga mengharapkan pembangunan jembatan permanent agar sejumlah jorong di Seberang Batang Sinamar seperti jorong Lombah dan Ateh Koto bisa ditempuh roda empat. Selama ini sejumlah jorong itu hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki atau roda dua melewati jembatan gantung. “Kami juga sangat merindukan jorong kami bisa ditempuh dengan roda empat seperti jorong-jorong lainnya. Untuk itu kami berharap pembangunan jembatan permanent di Batang Sinamar ini terwujud,” ujar Yeni. Sedangkan di bidang pertanian, warga meminta pembangunan jaringan irigasi Bonda Gosan dari Jorong Sialang sampai ke Jorong Batu Bauak. “Karena tidak ada irigasi, belasan hektar sawah di Batu Bauak telah menjadi liek (terlantar),” ucap warga. Menjawab aspirasi itu Wendi Chandra mengakui normalisasi Batang Sinamar sudah harus menjadi prioritas. Sebab, wakil rakyat wilayah pemilihan Kecamatan Suliki itu tahu persis pondasi jembatan, balai adat dan sawah penduduk di Sungai Rimbang memang semakin terancam aliran Batang Sinamar. “Benar, kita butuh pemasangan batu baronjong di tiap pangkal jembatan gantung. Selain itu juga buat sejumlah lokasi belokan sungai yang rawan tergerus aliran sungai. Bila tidak segera dipasangi batu baronjong, kita khawatir sawah penduduk di sepanjang aliran Batang Sinamar ini akan ikut menjadi sungai,” papar Wendi. Begitu juga harapan pembangunan jembatan permanenr, menurut anggota dewan asal Sungai Rimbang ini sudah dua kali dianggarkan Pemkab Limapuluh Kota, namun batal direalisir karena terkendala aturan. Ia berjanji akan memperjuangkan pembangunan jembatan itu dalam DAK nagari ditambah dengan pokok-pokok pikiran termasuk untuk pemsangan batu baronjong. “Kita berusaha anggarannya masuk dalam RPJMD Limapuluh Kota lima tahun ke depan,” tutur Wendi sembari menyebut terkait dengan pembangunan jaringan irigasi akan meneruskannya kepada dinas terkait Pemkab Limapuluh Kota. Dalam kesempatan itu pengurus Masjid Istiqamah juga menyalurkan santunan bagi 52 anak yatim di Jorong Lombah. Sementara pimpinan rombongan safari ramadhan melalui Wendi menyerahkan bantuan lima lembar tikar buat Masjid Istiqamah. (hendri gunawan)
Sumber : limapuluhkotakab.go.id