Dharmasraya---Dalam berbagai hal, Kota Surabaya kerap menjadi rujukan bagi daerah daerah di seantero tanah air. Soal penataan taman kota, soal pengadaan barang dan jasa, soal pelayanan kepada masyarakat, Pemkot Surabaya menjadi acuan banyak daerah di Indonesia. Ini menandakan betapa kota yang dipimpin seorang perempuan bernama Tri Risma Harini itu memiliki manajeman hebat yang sudah secara nyata memiliki kontribusi besar bagi kesejahteraan masyarakat. Dan bukan saja nasional, melainkan internasional mengakui dalam hal itu.
Sebagai sesama kader PDI-P, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku
Kerajaan tidak sungkan sungkan mengungkapkan bahwa dirinya terus belajar
kepada Tri Risma Harini dalam hal mengelola pemerintahan. Boleh
dikatakan, Tri Risma Harini, seorang ahli tata kota jebolan Institut
Teknologi Sepuluh November Surabaya itu sebagai salah satu mentornya.
"Ketika bertemu pada kesempatan ekspos SLHD beberapa waktu lalu, saya
sempat berdiskusi dan menanyakan banyak hal mengenai pengelolaan
pemerintahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Banyak sekali
pengalaman beliau yang bisa dirujuk buat Dharmasraya," kata Tuanku
Kerajaan.
Dan memang, belakangan ketika kabupaten berjuluk Petro Dolar ini mulai mengepakkan sayap ke tingkat nasional, dalam satu hal tidak kalah jauh dengan prestasi yang diraih Pemkot Surabaya. Soal penghargaan SLHD misalnya, Kota Surabaya berhasil menempatkan diri sebagai pemenang pertama katagori kota, Kabupaten Dharmasraya bisa mengimbanginya dengan menempati posisi kedua dalam katagori kabupaten. Ini menunjukkan bahwa dalam hal pengelolaan lingkungan hidup, Dharmasraya cuma beda tipis dengan Surabaya. Tentu, sebagai kabupaten yang baru seumur jagung sudah hampir menyamai Kota yang sudah berusia lebih tiga abad merupakan kebanggaan yang sulit dibayangkan. Ternyata, jika ada usaha, peluang tak kan lari kemana. Bravo Dharmasraya, Bravo BLH.(*)
Dan memang, belakangan ketika kabupaten berjuluk Petro Dolar ini mulai mengepakkan sayap ke tingkat nasional, dalam satu hal tidak kalah jauh dengan prestasi yang diraih Pemkot Surabaya. Soal penghargaan SLHD misalnya, Kota Surabaya berhasil menempatkan diri sebagai pemenang pertama katagori kota, Kabupaten Dharmasraya bisa mengimbanginya dengan menempati posisi kedua dalam katagori kabupaten. Ini menunjukkan bahwa dalam hal pengelolaan lingkungan hidup, Dharmasraya cuma beda tipis dengan Surabaya. Tentu, sebagai kabupaten yang baru seumur jagung sudah hampir menyamai Kota yang sudah berusia lebih tiga abad merupakan kebanggaan yang sulit dibayangkan. Ternyata, jika ada usaha, peluang tak kan lari kemana. Bravo Dharmasraya, Bravo BLH.(*)