Notification

×

Iklan

Iklan

Lebaran 1437 H, Bupati Sijunjung Berkumpul Bersama Rakyat

02 Juli 2016 | 09:26 WIB Last Updated 2016-07-02T02:27:42Z
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLwpEXNrPo7B4l3oqaAYLdxnSpLsUtvxLXak8LdqAKIdjibCSNclmQjjmb0SlcUq4-L_BmmhSlwWdlhkhLmX6KnXCD1-pXDaUWtd5GIXjkvBjKP3vEVYEOqrNWGU3d723eP_xkRaOlAcsa/s1600/_0010+ok.jpg
Sijunjung- Sebagaimana tahun lalu, pada Idul Fitri 1437 H ini,  Bupati Sijunjung H. Yuswir Arifin Datuak Indo Marajo serta Wakil Bupati H. Arrival Boy dan Sekdakab A.T. Rohendi juga akan merayakan hari kemenangan bersama rakyat, di Balairung Lansek Manih, bukan di rumah dinas.
“Untuk mempererat hubungan silaturrahim dan rasa kekeluargaan, sebagaimana tahun lalu, pada Idul Fitri 1437 H ini kita juga akan berlebaran bersama rakyat, di Balairung Lansek Manih,” kata bupati Selasa (28/6), di ruang kerjanya.
Karena dirasakan indah dan nikmatnya suasana lebaran, merayakan hari kemenangan bersama rakyat, setelah berjuang sebulan penuh, menahan haus dan lapar serta nafsu angkara murka, sudah dilaksanakan Pemkab Sijunjung, sejak beberapa tahun lalu.
Selain mempererat hubungan silaturrahim dan rasa kekeluargaan, berlebaran  bersama rakyat, juga untuk meningkatkan ukuwah Islamiyah, karena disamping mendirikan shalat berjemaah, keutamaan Idul Fitri adalah memperkokoh persaudaran dengan saling bermaafan dan berjabat tangan.
Tujuan lain, supaya tidak ada kaum muslimin dan muslimat yang tidak bergembira saat merayakan hari kemenangannya, minimal warga yang berdomisili di Kota Muaro Sijunjung dan sekitarnya, ulas bupati.
Agar tujuan tercapai, bupati menghimbau dan mengajak jemaah shalat Idul Fitri  mendatangi Balairung Lansek Manih, guna mencicipi berbagai makanan dan minuman  yang disediakan Pemkab Sijunjung, seperti nasi lengkap dengan lauk pauknya, sate, pecal, gado-gado, miso, soto, es cendol, es teler dan es tebak.
Sementara itu, seorang warga Kabupaten Sijunjung H. Zainal yang boleh dikatakan hidup berkecukupan, mengaku menghadapi lebaran dengan kesederhanaan. Tidak ada persiapan istimewah.
Hari Raya Idul Fitri tidak perlu dihadapi dengan segala yang baru serta dengan hidangan beraneka ragam kue dan masakan istimewah, karena lebaran tidak untuk berpesta pora, tapi  merayakan kemenangan bagi kaum muslimin dan muslimat yang beriman setelah berjuang sebulan penuh dalam menahan haus dan lapar serta nafsu angkara murka.
Disamping itu, keutamaan Idul Fitri adalah untuk bersilaturrahim, saling mengunjungi serta saling berjabatan tangan dan memaafkan.
“Justru itu, selain menghadapi dengan kesederhanaan, sebagaimana tahun lalu, saya juga mendermakan sebagian harta kepada orang yang membutuhkan,” kata Zainal.
Tidak jauh beda dengan Zainal, masyarakat kelas menengah, Sarmin, juga mengaku mengadapi lebaran dengan apa adanya.
“Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita untuk hidup sederhana, termasuk juga menghadapi lebaran. Karena lebaran bukanlah hari untuk berpoya-poya, tapi merayakan kemenangan bagi umat yang telah menunaikan ibadah puasa sebulan penuh,” katanya. (sijunjung.go.id)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update