Sijunjung- Sebagaimana
tahun lalu, pada Idul Fitri 1437 H ini, Bupati Sijunjung H. Yuswir
Arifin Datuak Indo Marajo serta Wakil Bupati H. Arrival Boy dan Sekdakab
A.T. Rohendi juga akan merayakan hari kemenangan bersama rakyat, di
Balairung Lansek Manih, bukan di rumah dinas.
“Untuk mempererat hubungan silaturrahim
dan rasa kekeluargaan, sebagaimana tahun lalu, pada Idul Fitri 1437 H
ini kita juga akan berlebaran bersama rakyat, di Balairung Lansek
Manih,” kata bupati Selasa (28/6), di ruang kerjanya.
Karena dirasakan indah dan nikmatnya
suasana lebaran, merayakan hari kemenangan bersama rakyat, setelah
berjuang sebulan penuh, menahan haus dan lapar serta nafsu angkara
murka, sudah dilaksanakan Pemkab Sijunjung, sejak beberapa tahun lalu.
Selain mempererat hubungan silaturrahim
dan rasa kekeluargaan, berlebaran bersama rakyat, juga untuk
meningkatkan ukuwah Islamiyah, karena disamping mendirikan shalat
berjemaah, keutamaan Idul Fitri adalah memperkokoh persaudaran dengan
saling bermaafan dan berjabat tangan.
Tujuan lain, supaya tidak ada kaum
muslimin dan muslimat yang tidak bergembira saat merayakan hari
kemenangannya, minimal warga yang berdomisili di Kota Muaro Sijunjung
dan sekitarnya, ulas bupati.
Agar tujuan tercapai, bupati menghimbau
dan mengajak jemaah shalat Idul Fitri mendatangi Balairung Lansek
Manih, guna mencicipi berbagai makanan dan minuman yang disediakan
Pemkab Sijunjung, seperti nasi lengkap dengan lauk pauknya, sate, pecal,
gado-gado, miso, soto, es cendol, es teler dan es tebak.
Sementara itu, seorang warga Kabupaten
Sijunjung H. Zainal yang boleh dikatakan hidup berkecukupan, mengaku
menghadapi lebaran dengan kesederhanaan. Tidak ada persiapan istimewah.
Hari Raya Idul Fitri tidak perlu dihadapi dengan segala yang baru serta dengan hidangan beraneka ragam kue dan masakan istimewah, karena lebaran tidak untuk berpesta pora, tapi merayakan kemenangan bagi kaum muslimin dan muslimat yang beriman setelah berjuang sebulan penuh dalam menahan haus dan lapar serta nafsu angkara murka.
Hari Raya Idul Fitri tidak perlu dihadapi dengan segala yang baru serta dengan hidangan beraneka ragam kue dan masakan istimewah, karena lebaran tidak untuk berpesta pora, tapi merayakan kemenangan bagi kaum muslimin dan muslimat yang beriman setelah berjuang sebulan penuh dalam menahan haus dan lapar serta nafsu angkara murka.
Disamping itu, keutamaan Idul Fitri
adalah untuk bersilaturrahim, saling mengunjungi serta saling berjabatan
tangan dan memaafkan.
“Justru itu, selain menghadapi dengan kesederhanaan, sebagaimana tahun lalu, saya juga mendermakan sebagian harta kepada orang yang membutuhkan,” kata Zainal.
Tidak jauh beda dengan Zainal, masyarakat kelas menengah, Sarmin, juga mengaku mengadapi lebaran dengan apa adanya.
“Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita untuk hidup sederhana, termasuk juga menghadapi lebaran. Karena lebaran bukanlah hari untuk berpoya-poya, tapi merayakan kemenangan bagi umat yang telah menunaikan ibadah puasa sebulan penuh,” katanya. (sijunjung.go.id)
“Justru itu, selain menghadapi dengan kesederhanaan, sebagaimana tahun lalu, saya juga mendermakan sebagian harta kepada orang yang membutuhkan,” kata Zainal.
Tidak jauh beda dengan Zainal, masyarakat kelas menengah, Sarmin, juga mengaku mengadapi lebaran dengan apa adanya.
“Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita untuk hidup sederhana, termasuk juga menghadapi lebaran. Karena lebaran bukanlah hari untuk berpoya-poya, tapi merayakan kemenangan bagi umat yang telah menunaikan ibadah puasa sebulan penuh,” katanya. (sijunjung.go.id)