Notification

×

Iklan

Iklan

Solok Selatan Akan Pecahkan Rekor MURI Memasak Pangek Pisang

14 Juli 2016 | 13:16 WIB Last Updated 2016-07-14T06:16:29Z



Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, berencana memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk jumlah peserta memasak penganan tradisional setempat, yakni pangek pisang, pada Agustus 2016.
"Kami sudah menerima surat balasan dari MURI dan mereka telah menyetujuinya," ujar Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Solok Selatan, Doni Hendra ketika dihubungi dari Padang, Selasa (12/7).
Ia menjelaskan selain memecahkan rekor MURI untuk jumlah peserta memasak pangek pisang terbanyak, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan juga akan mencatatkan rumah gadang panjang yang berada di Abai, Kecamatan Sangir Batanghari, sebagai rumah adat Minangkabau terpanjang.
Semula, sebutnya, pihaknya akan memecahkan rekor MURI dalam penyajian pangek pisang terpanjang, namun pihak MURI memberikan usulan agar diganti menjadi peserta memasak pangek pisang terbanyak.
Kendati sudah mendapatkan surat balasan dari MURI, pihak Disbudparpora tetap akan melakukan konfirmasi lebih lanjut ke MURI.
"Rencananya Senin pekan depan kami akan ke MURI untuk memastikan kejelasannya dan melengkapi persyaratanya," jelasnya.
Ia menyebutkan rencana pemecahan rekor MURI tersebut merupakan salah satu kegiatan yang akan digelar pada pagelaran seni dan budaya "Rang Solok Selatan Baralek Gadang 2016", 3 hingga 17 Agustus.
"Pada Kamis (14/7), kami akan menggelar rapat akbar dengan SKPD terkait untuk mematangkan 'Rang Solok Selatan Baralek Gadang 2016', serta rencana pemecahan rekor MURI tersebut," katanya.
Pada awalnya, pagelaran "Rang Solok Selatan Baralek Gadang 2016" untuk memeriahkan event balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS), namun kabupaten yang berbatasan dengan Kerinci, Jambi itu batal menjadi tuan rumah finis event tersebut.
Namun, karena alasan banyak jalan yang akan dilintasi para pebalap banyak rusak dan tebingnya rawan longsor, maka panitia membatalkan rute TdS ke kabupaten yang berada di timur Sumatera Barat itu.
"Rang Solok Selatan Baralek Gadang" akan digelar di sejumlah lokasi yang merupakan objek wisata sebagai upaya mempromosikan daerah itu, seperti kawasan Seribu Rumah Gadang sebagai lokasi dilaksanakannya lomba pidato adat.
Pagelaran seni dan budaya itu akan dilaksanakan di sejumlah tempat, seperti rumah gadang panjang di Abai, Kecamatan Sangir Batanghari untuk tuan rumah lomba silat tradisional, lalu Ruang Terbuka Hijau (RTH) Muaralabuh Kecamatan Sangir tempat lomba randai, dan kantor bupati sebagai lokasi pemecahan rekor MURI memasak pangek pisang. Juga akan digelar sepeda santai.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatera Barat, Burhasman memastikan bahwa Solok Selatan pada tahun ini batal masuk dalam rute TdS karena jalan menuju daerah tersebut mengalami rusak parah akibat truk tambang galian C.
Sementara Rest Controller Tour de Singkarak 2016, Datuk Zulhami Saan menyebutkan jumlah etape balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) 6 hingga 14 Agustus 2016 itu berkurang dari sembilan etape pada tahun sebelumnya, menjadi delapan.
"Tahun ini diusulkan sembilan etape, namun setelah disurvei hanya delapan etape yang dinyatakan layak digunakan untuk iven tersebut," lanjutnya.
Ia menyebutkan TdS 2016 diikuti oleh 25 tim yang terbagi atas 19 tim dari luar negeri dan enam tim dari tim lokal.
"Hingga saat ini sudah ada 45 tim dari lokal maupun internasional yang mendaftar namun kami hanya bisa mengikutkan 25 tim saja," ujar dia. (*)

sumber : Solok Selatan Info

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update