Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, berencana memecahkan rekor
Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk jumlah peserta memasak
penganan tradisional setempat, yakni pangek pisang, pada Agustus 2016.
"Kami sudah menerima surat balasan dari MURI dan mereka telah
menyetujuinya," ujar Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan
Olahraga Solok Selatan, Doni Hendra ketika dihubungi dari Padang, Selasa
(12/7).
Ia menjelaskan selain memecahkan rekor MURI untuk jumlah
peserta memasak pangek pisang terbanyak, Pemerintah Kabupaten Solok
Selatan juga akan mencatatkan rumah gadang panjang yang berada di Abai,
Kecamatan Sangir Batanghari, sebagai rumah adat Minangkabau terpanjang.
Semula, sebutnya, pihaknya akan memecahkan rekor MURI dalam penyajian
pangek pisang terpanjang, namun pihak MURI memberikan usulan agar
diganti menjadi peserta memasak pangek pisang terbanyak.
Kendati sudah mendapatkan surat balasan dari MURI, pihak Disbudparpora tetap akan melakukan konfirmasi lebih lanjut ke MURI.
"Rencananya Senin pekan depan kami akan ke MURI untuk memastikan kejelasannya dan melengkapi persyaratanya," jelasnya.
Ia menyebutkan rencana pemecahan rekor MURI tersebut merupakan salah
satu kegiatan yang akan digelar pada pagelaran seni dan budaya "Rang
Solok Selatan Baralek Gadang 2016", 3 hingga 17 Agustus.
"Pada
Kamis (14/7), kami akan menggelar rapat akbar dengan SKPD terkait untuk
mematangkan 'Rang Solok Selatan Baralek Gadang 2016', serta rencana
pemecahan rekor MURI tersebut," katanya.
Pada awalnya, pagelaran
"Rang Solok Selatan Baralek Gadang 2016" untuk memeriahkan event balap
sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS), namun kabupaten yang
berbatasan dengan Kerinci, Jambi itu batal menjadi tuan rumah finis
event tersebut.
Namun, karena alasan banyak jalan yang akan
dilintasi para pebalap banyak rusak dan tebingnya rawan longsor, maka
panitia membatalkan rute TdS ke kabupaten yang berada di timur Sumatera
Barat itu.
"Rang Solok Selatan Baralek Gadang" akan digelar di
sejumlah lokasi yang merupakan objek wisata sebagai upaya mempromosikan
daerah itu, seperti kawasan Seribu Rumah Gadang sebagai lokasi
dilaksanakannya lomba pidato adat.
Pagelaran seni dan budaya itu
akan dilaksanakan di sejumlah tempat, seperti rumah gadang panjang di
Abai, Kecamatan Sangir Batanghari untuk tuan rumah lomba silat
tradisional, lalu Ruang Terbuka Hijau (RTH) Muaralabuh Kecamatan Sangir
tempat lomba randai, dan kantor bupati sebagai lokasi pemecahan rekor
MURI memasak pangek pisang. Juga akan digelar sepeda santai.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatera Barat, Burhasman
memastikan bahwa Solok Selatan pada tahun ini batal masuk dalam rute TdS
karena jalan menuju daerah tersebut mengalami rusak parah akibat truk
tambang galian C.
Sementara Rest Controller Tour de Singkarak
2016, Datuk Zulhami Saan menyebutkan jumlah etape balap sepeda
internasional Tour de Singkarak (TdS) 6 hingga 14 Agustus 2016 itu
berkurang dari sembilan etape pada tahun sebelumnya, menjadi delapan.
"Tahun ini diusulkan sembilan etape, namun setelah disurvei hanya
delapan etape yang dinyatakan layak digunakan untuk iven tersebut,"
lanjutnya.
Ia menyebutkan TdS 2016 diikuti oleh 25 tim yang terbagi atas 19 tim dari luar negeri dan enam tim dari tim lokal.
"Hingga saat ini sudah ada 45 tim dari lokal maupun internasional yang
mendaftar namun kami hanya bisa mengikutkan 25 tim saja," ujar dia. (*)
sumber : Solok Selatan Info