Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet menyatakan komitmen untuk fokus terhadap pengembangan sektor pariwisata di “Bumi Sikerei”. Dia bahkan hanya akan memberikan izin untuk perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata dan tidak akan memberikan izin untuk perusahaan perkebunan seperti kelapa sawit.
Komitmen tersebut ditegaskan dalam rapat kemitraan dengan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asociation of Indonesia Tour and Travel Agencies (ASITA) di Hotel Grand Inna Muara Padang, Senin (1/8). Sedikitnya 40 perwakilan pelaku usaha pariwisata hadir dalam rapat kemitraan tersebut.
“Kalau perusahaan sawit yang masuk, saya tidak akan beri izin. Tapi kalau perusahan masuk untuk membangun pariwisata saya akan beri,” kata Yudas.
Dia menawarkan pelaku usaha pariwisata untuk bersama–sama menggarap potensi pariwisata Mentawai yang sangat besar. Diakui, selama ini potensi pariwisata Mentawai belum tergarap sehingga belum mendatangkan hasil dan pendapatan bagi daerah.
“Selama ini pendapatan dari pariwisata belum ada, namun tahun ini kami menargetkan Rp2 miliar PAD dari sektor ini,”lanjutnya.
Ketua DPD ASITA Sumatera Barat Ian Hanafiah meyebutkan, pihaknya akan membangun potensi Mentawai melalui pendekatan sumber daya manusia untuk mendukung sektor kepariwisataan. Dia berharap nantinya Mentawai bisa mandiri dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik.
Menurutnya, untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang dibutuhkan terutama sekali adalah edukasi masyarakat. ASITA siap membantu untuk mengembangkan sektor pariwisata Mentawai, seiring komitmen bupati yang akan fokus menggarap sektor tersebut. (*)