Dra.Enny Sasmita,M.Pd |
Padang - Menjadi
seorang guru adalah impian mulia diiringi tanggung jawabnya yang besar dalam
mencerdaskan generasi penerus bangsa yang tidak semua orang mau melakukannya. Namun,
tidak demikian dengan Dra. Enny Sasmita.M.Pd yang akrab di panggil bu Sas,
perempuan kelahiran Padang, 4 Juli 1967 itu tergerak menekuni profesi mulia itu
dengan ketulusan dan keinginan untuk memajukan kualitas pendidikan.
Dunia
pendidikan Kota Padang patut berbangga. Atas keberhasilan Dra. Enny
Sasmita.M.Pd, Kepala Sekolah SMAN 7 Padang sebagai peserta Terbaik Training Of Trainer ( T.o.T ) Nilai
Nilai Kebangsaan Lemhannas RI, yang berlangsung selama 10
hari yang diselengarakan di Mercure Hotel Padang beberapa waktu lalu,
dan Penganugerahan sebagai peserta terbaik Langsung diserahkan oleh
Gubernur Lemhanas RI diwakili Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Laksda
TNI. Ir. Yuhastihar, MM, Kegiatan ini diikuti oleh diikuti oleh
100 orang peserta yang terdiri dari 42 Dosen, 30 Guru, 28 Alumni Taplai dan
Birokrat se Sumatera Barat dan Enny Sasmita mampu bersaing
dengan peserta-peserta lainnya.dan di nobatkan sebagai peserta terbaik.
Bagi Kepala
Sekolah SMAN 7 Padang itu, untuk bisa menjadi peserta terbaik tidak bisa
dilakukan dengan cara yang biasa-biasa saja, tetapi harus dilakukan dengan
cara-cara yang luar biasa. Dengan semangat yang luar biasa, menanamkan konsep
yang berbeda dibandingkan dengan yang lainnya.
Sebagai
contoh di sekolah yang dipimpinnya, bu Sas (sapaan akrab Enny Sasmita),
para siswa diajarkan berbagai keterampilan lain selain akademik, seperti
kewirausahaan melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Pelatihan Pendidikan T.o.T Nilai Nilai Kebangsaan ini menerapkan
sistem Quantum yang dikemas dalam metode pengajaran yang disesuaikan dengan
perkembangan zaman yang di padukan dengan nilai-nilai kebangsaan yang
berkarakter dalam pembangunan serta mempunyai hasil yang optimal.
“Dan apa yang
di dapatkan peserta selama pelatihan harus mengimplementasikan
nilai-nilai kebangsaan di tempatnya bekerja masing-masing dan menjadi seorang
agen perubahan,” kata bu Sas.
Bagi bu Sas,
pengalaman yang didapatkannya sampai mendapatkan peserta terbaik T.o.T yang
diikuti oleh Dosen,Guru dan Birokrat. Pantas dibagikan kepada orang lain
agar termotivasi menjadi lebih baik.
“Sukses
bukanlah melakukan pekerjaan-pekerjaan luar biasa, melainkan melakukan
pekerjaan biasa dengan cara-cara yang luar biasa. Ini yang selalu saya
tanamkan," kata bu Sas.
Dengan
membagikan kiat-kiat, pengalamannya, bu Sus justru bangga apa yang telah
dicapainya saat ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi guru-guru SMAN 7
Padang, Sebagai kepala sekolah, bu Sas pun menanamkan "Mindset" semacam itu setiap saat
kepada jajaran di bawahnya, mulai guru sampai penjaga sekolah demi keberhasilan
pembelajaran dan anak-anak didiknya. Bahkan, sekolah pun memberikan pelayanan
ekstra di luar jam pembelajaran kepada anak-anak didiknya untuk memperdalam
pembelajaran yang didapatnya selama kegiatan belajar mengajar di ruang kelas.
Dr. Sanidjar Pebrihariati.R, S.H.M, salah satu peserta T.o.T
Nilai Nilai kebangsaan yang kebetulan satu kelompok dengan bu Sas, menyampaikan
selama mengikuti kegiatan T.o.T selama 10 hari.
“Apalagi pada saat praktek mengajar,
sangat terlihat bu Sas sangat menguasai materi dan melibatkan audiennya, bu
Sas betul betul hebat dan jujur kami sangat bangga dan kagum pada bu Sas,” ujar Sanidjar .
Meski
demikian, prestasi yang telah dicapainya juga tidak membuatnya melupakan
tugasnya sebagai seorang ibu yang bertanggung jawab terhadap anak-anaknya dan
istri yang harus melayani suami."Insya Allah, kalau kita mencerdaskan
anak-anak orang lain, anak-anak kita pasti akan dicerdaskan. " pungkasnya.
(firman/put)