LUBUK BASUNG – Akibat badai yang berhembus dengan kencang hingga terbaliknya air dan mengangkat lumpur dari dasar Danau Maninjau. Hal ini mengakibatkan air danau agak kehitaman dan beracun bagi ikan. Alhasil, saat ini kematian ikan di Danau Maninjau meningkat drastis.
Kematian ikan di Keramba Jaring Apung (KJA) Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat masih terjadi hingga berita ini diturunkan. Tiap hari ikan-ikan di KJA Danau Maninjau itu mengalami kematian. Petugas Dinas Kelautan (DKP) Kabupaten Agam masih melakukan pendataan.
Kepala DKP Kabupaten Agam, Ermanto, menyampaikan di Lubuk Basung Rabu (31/8) bahwa petugasnya masih melakukan pendataan. Dan diperkirakan kematian di danau Maninjau ini masih akan terjadi beberapa hari ke depan.
Air Danau Maninjau berputar-putar dan membolak-balik jadi gelombang besar yang berakibat naiknya lumpur belerang kepermukaan. Akibat petaka tersebut lebih 100 ton ikan mati. Hingga berita ini diturunkan, kematian ikan itu masih berlangsung dan berpindah-pindah.
Kematian ikan dilaporkan pada awal kejadian Jumat (26/8) . Ikan yang mati diperkirakan hanya sekitar 10 ton, namun dari hari kesehari semenjak musibah ini berjangkit beberapa hari lalu, hingga Rabu (31/8) sudah lebih dari 100 ton ikan yang mati dengan taksiran kerugian mencapai Rp2 miliar lebih.