TANAH DATAR— Kegiatan Pembukaan MTQN ke-39 Tingkat Kabupaten Tanah Datar di Lapangan Pulai Sungayang, Senin (22/8), ternoda oleh tindakan oknum yang tidak bertanggungjawab. Sejumlah pengunjung mengaku kurang nyaman atas ulah sekelompok pemuda yang memungut biaya parkir menggunakan karcis yang patut diduga palsu.
Informasi yang diperoleh pasbana.com di lapangan, pungutan biaya parkir sebesar Rp5.000 itu tidak pandang bulu. Semua kendaraan roda empat yang akan keluar dari kantong-kantong parkir yang disediakan panitia, baik plat hitam maupun merah, bernopol dua angka, tiga angka atau empat angka, langsung disodori karcis dan meminta uang Rp5.000,- .
“Bayar dulu uang parkirnya. Rp5.000. Ini untuk panitia, eh... untuk pemuda,” ujar seorang pemuda yang mengatur arus kendaraan yang hendak meninggalkan tempat parkir.
Karcis parkir yang diberikan kepada setiap pengemudi kendaraan roda empat itu, setelah dicermati, ternyata tak sangkut-menyangkut dengank pelaksanaan MTQN ke-39 Tingkat Kabupaten Tanah Datar. Di karcis itu tertulis ‘Karcis Masuk Irman Gusman Cup I di Lapangan Gumarang Batusangkar’.
Dua pengunjung acara pembukaan MTQN itu mengaku kaget, ketika sudah sampai di Batusangkar dan membuka kembali karcis yang disodorkan para pemuda, sebelum dia bertolak meninggalkan Sungayang. “Ah, saya jadi korban dugaan penipuan di kampung sendiri. Dikira benar karcis itu ada sangkut-pautnya dengan MTQN, langsung saja saya bayar. Ini harus ditertibkan,” ucap Edi.
Edi berharap, pihak penyelenggara MTQN bisa melakukan pengawasan di lapangan, sehingga hal-hal yang membuat pengunjung kecewa bisa dihindari. Mengingat MTQN ini akan berlangsung hingga 26 Agustus 2016 nanti, hal - hal yang dapat mengecewakan pengunjung maupun kafilah dapat diminimalkan.
Ulah sekelompok pemuda ini, tentu amat bertentangan dengan himbauan yang disampaikan Bupati Tanah Datar H. Irdinansyah Tarmizi, saat memberi arahan menjelang acara pembukaan, Senin (22/8). “Saya harap partisipasi dari masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan ini,” ujarnya.
Partisipasi yang diharapkan Bupati, di antaranya adalah dengan menjaga ketertiban dan keamanan, baik di lokasi lomba maupun tempat penginapan para kafilah. Dengan demikian, ucapnya, kafilah dan tamu lainnya merasa nyaman dan senang selama berada di Sungayang. Semoga masalah karcis parkir palsu ini tidak menjadikan " rusak susu sebelanga ". (ss)