Notification

×

Iklan

Iklan

Buwas : Peredaran Narkoba Di Indonesia Diduga " By Design"

26 Agustus 2016 | 08:56 WIB Last Updated 2016-08-26T01:57:37Z

Semarang - Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso (Buwas) saat memberikan pengarahan kepada Kader Pemuda Anti Narkoba Provinsi Jawa Tengah tentang bahayanya narkoba Kamis (25/8/2016). Bertempat di gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang.

Buwas melihat peredaran narkoba di Indonesia merupakan rencana menghancurkan Republik Indonesia. Hal itu diungkapkan Buwas pada acara Pembekalan dan Pengukuhan Kader Pemuda Anti Narkoba Provinsi Jawa Tengah di 

"Kalau kita lihat, benang merahnya ada by design yang ingin kehancuran negara Republik Indonesia (dengan narkoba)," kata Buwas di hadapan 400 kader Pemuda Anti Narkoba Jateng.

Buwas mencontohkan perang candu tahun 1843 yang menggunakan narkoba hingga Hong Kong jatuh ke tangan Inggris. Dengan narkoba, masyarakat Hong Kong bisa 'dikendalikan'.

"Dalam sejarah, Hong Kong jatuh ke tangan Inggris tahun 1843, perang narkoba, perang candu. Rakyatnya kecanduan dan masuk angkatan perang, dengan mudah dikuasai Inggris. Bisa saja akan muncul sejarah lagi dengan model begini, yang kemungkinan Indonesia," terang Buwas.

Lebih lanjut Buwas menjelaskan, saat ini menghancurkan sebuah bangsa tidak harus mengerahkan pasukan dan senjata, namun dengan merusak generasi mudanya salah satunya menggunakan narkoba. Bahkan saat ini anak TK pun menjadi target peredaran narkoba dengan memasukkan narkoba ke permen atau makanan anak-anak.

"Kalau penghancuran negara itu diawali penghancuran generasi muda. Faktanya itu sudah terjadi," pungkasnya.

Dalam sehari, lanjut Buwas, di Indonesia rata-rata ada 40 orang meninggal akibat narkoba. Hal itu menjadikan narkoba penyumbang kematian yang cukup besar sehingga bandar serta pengedar bisa disebut 'pembunuh massal'" termasuk Freddy Budiman yang tetap beraksi di balik jeruji besi.

"Freddy itu pembunuh massal. Setelah dia dieksekusi, dia malah jadi seperti pahlawan. Seolah rekayasa aparat, korban. Ini upaya melemahkan aparat agar bandar tetap eksis," katanya.

Ancaman narkoba memang sangat serius sehingga Buwas berharap para kader Anti Narkoba yang dikukuhkan malam itu bisa menjalankan tugasnya dan bisa menyebarkan semangat anti narkoba ke daerah masing-masing. Dan bisa ditindaklanjuti di daerah lain.

Sumber: Detik.com

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update