Muaralabuh - Pemerintah Solok Selatan (Solsel) akan mengalokasikan anggaran daerah sebesar Rp10 miliar untuk membangun infrastruktur pendukung wisata kawasan Saribu Rumah Gadang (SRG). Hal itu disampaikan Wakil Bupati Solsel Abdul Rahman saat melakukan survei kawasan SRG bersama instansi terkait, Sabtu, (20/8).
“Anggaran dialokasikan pada 2017 pada semua Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yang terkait dengan pengembangan wisata di kawasan SRG. Jadi bukan untuk satu instansi saja,” kata Abdul Rahman.
Ia menegaskan, seluruh SKPD terkait diimbau untuk mengeroyok pekerjaan percepatan perkembangan kawasan SRG, sebab pariwisata merupakan salah satu program unggulan Pemda Solsel. “Kita sudah sepakat, semua destinasi wista unggulan termasuk SRG di 2016, kita buatkan masterplan-nya dan 2017 dimulai pengerjaan fisiknya,” katanya lagi.
Anggaran sebesar Rp10 miliar direncanakan untuk pemugaran gerbang masuk SRG, pembangunan arena permainan tradisonal, pembangunan ruang pertunjukan seni budaya, pembangunan kios, toilet, stand souvenir dan lain-lain. “Semua fasilitas tersebut harus memiliki kesan tradisional sebagai warisan budaya masa lalu, dan terletak dalam kawasan SRG,” tambahnya.
Kekayaan wisata budaya, sejarah, alam dan religi yang dimiliki Solsel, lanjutnya, dikembangkan karena memiliki nilai jual. Seperti Jalur Pendakian Gunung Kerinci, Air Terjun Tansi Ampek dan SRG. Dikarenakan SRG merupakan salah satu heritage yang cukup dikenal, maka fasilitas pendukungnya perlu diperbaiki sesegera mungkin.
Selain pembangunan serta pengembangan infrastruktur, katanya, semua pihak juga diminta untuk menyesuaikan diri. “Peran serta rekayasa sosial masyarakat harus jalan, sebab faktor paling menentukan itu ya masyarakat. Peningkatan segi kenyamanan, keamanan dan kebersihan yang diharapkan wisatawan harus terealisasi,” ucapnya.
Wakil Ketua DPRD Solsel Armen Syahjohan, yang hadir dalam kegitan survey tersebut juga menyatakan, pihaknya sebagai pengawas anggaran daerah mendukung penuh program unggulan di bidang pariwisata. “Prinsipnya kita sepakat dan mendukung dalam penganggaran, artinya tidak ada permasalahan terkait anggaran,” sebutnya.
Sementara, promotor pariwisata Solsel Ade Nusyirwan menyebutkan, dari 132 Rumah Gadang (RG) yang ada di SRG, 20 RG di antaranya bisa dimanfaatkan sebagai penginapan wistawan. “Namun, kami harapkan pemilik RG segera berbenah, terutama persoalan kebersihan, karena minat wisatawan nusantara maupun mancanegara cukup tinggi untuk merasakan sensasi menginap di RG,” katanya.
Ia menambahkan, setelah beberapa kali ia membawa wisatawan untuk berkunjung ke kawasan SRG, diakui atensi baik diterima olehnya. “Bahkan rombongan isteri Walikota Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu, ingin kembali ke kawasan SRG. Sebab mereka merasakan kesan heritage di SRG sangat nyaman dan mengagumkan,” tutupnya. (*)