“Lompong sagu, lompong sagu bagulo lawang
Di tangah – tangah, di tangah – tangah karambia mudo
Sadang katuju, sadang katuju diambiak urang
Awak juo, awak juo malapeh hao”
Itulah sebait lagu yang bertema makanan berbahan dasar berupa adonan sagu dicampur pisang yang didendangkan oleh penyanyi legendaris Minang Elly Kasim. Biasanya pisang yang dipakai diutamakan pisang batu atau pisang raja. Ditambahkan gula saka ( gula merah). Begitu populernya kuliner Minangkabau ini, sehingga menjadi tembang hits kala itu. Sebuah bukti bahwa lompong sagu sangat terkenal tempo doloe.
Memasak lompong sagu cukup dengan bara api saja. Kalau dengan api hidup, daun pisang nya bakal gosong. Sementara lompongnya belum masak. Dan cara membakar dengan bara ini bukanlah hal mudah. Mata kita akan dibuat perih tak tahan kena terpaan asap pembakaran sabut kelapa.
Karena tidak boleh api langsung, maka pembakaran lompong sagu tidak menggunakan tempurung atau batok kelapa. Tapi menggunakan sabut kelapa.
Kue lompong sagu merupakan kue khas Minang yang sudah jarang ditemukan keberadaannya. Kue yang terbuat dari tepung sagu yang diaduk bersama pisang kepok, santen, kelapa, dan gula aren ini memiliki citarasa yang manis. Kue ini dibuat dengan cara dipanggang diatas bara hingga memiliki aroma khas sisa pemanggangan. Dalam keadaan hangat, kue ini terbungkus dalam daun pisang dan siap untuk dinikmati.
Kue berwarna kecoklatan ini sekilas mirip kue khas betawi ketimus, namun aroma kue ini terasa lebih menggoda ketika baru saja melalui proses pemanggangan. Paduan rasa manis dan sedikit gurih dengan tekstur yang kenyal menjadikan kue ini terasa begitu nikmat saat lidah kita merasakannya.
Kue lompong sagu menjadi salah satu kue khas tradisional yang menjadi kekayaan kuliner yang dimiliki Indonesia. Keberadaannya yang sudah mulai sulit ditemukan menjadikan kue ini menjadi buruan para penikmat kuliner ketika berkunjung ke Sumatera Barat.
Jika Anda kangen akan nuansa Minangkabau terutama kuliner Tempo dulu seperti lompong sagu. Anda bisa mampir di jalan by pass Kota Padang.
Ayo Cintai Kuliner Minangkabau Tempo Doeloe.......!