Notification

×

Iklan

Iklan

Siaran Pers LBH Padang Terkait Penambangan Ilegal Di Solok Selatan

09 September 2016 | 21:05 WIB Last Updated 2016-09-09T15:04:58Z


Menyikapi adanya aktifitas penambangan ilegal di Solok Selatan yang melibatkan 4 orang warga negara Tiongkok. Dan keempat WNA tersebut telah diamankan oleh pihak kepolisian. Maka hari ini ( 9/9) , Lembaga Bantuan Hukum ( LBH ) Padang mengeluarkan statemen resmi dalam siaran persnya berikut ini:


SIARAN   
Nomor: 014/S-Pers/LBH-PDG/IX/2016 LBH  PADANG DESAK KEPOLISIAN  MENELUSURI  DUGAAN  KETERLIBATAN PERUSAHAAN  DALAM  AKTIVITAS  PENAMBANGAN  ILEGAL  4 WARGA TIONGKOK


Solok  selatan  barangkali  mewakili  potret  tambang  di  Sumatera  Barat  sebagai  problem  serius. Treatment  penanganan  4  orang  warga  Tiongkok  yang  tengah  melakukan  aktivitas  penambangan emas  dan  ditangkap  di  kapal  keruk  milik  PT  Bina  Bakti  Pertiwi  sudah  seharusnya  tidak  dilihat secara sederhana seputar persoalan visa yang hanya berhenti pada deportasi. 

Akar  persoalan  tambang  di  Sumatera  Barat  khususnya  di  Solok  Selatan  adalah  lemahnya pengawasan  dan  penindakan  terhadap  aktivitas  illegal.  

Selama  ini  penindakan  terhadap  aktivitas illegal  hanya  menyentuh  masyarakat  pelaku  di  lapangan,  tetapi  tidak  menelusuri  penyandang modal  dan  pembacking  tambang.  Karena  itulah  Kepolisian  harus  mendalami  kasus  ini  untuk menemukan  fakta  apakah  keempatnya  bekerja  secara  individu  atau  dipekerjakan  oleh  perusahaan. Apalagi  keempatnya  mengaku  “disuruh  bekerja  oleh  PT  Bina  Bakti  Pertiwi”  diberitakan diberbagai media.   

Dalam  catatan  LBH  Padang  berdasarkan  data  dari  Dinas  Provinsi  Sumatera  Barat  Mei  2016, hanya ada  16 perusahaan  yang  direkomendasikan  clean  and  clear  dan  di  dalamnya  tidak  termasuk  IUP PT  Bina  Bakti  Pertiwi  di  Solok  Selatan.  PT  Bina  Bakti  Pertiwi  berdasarkan  balasan  surat  dari ESDM  Solok  Selatan  Kepada  LBH  Padang  No.  540/140/ESDM/P.VII/2016  tertanggal  11  Juli 2016  diketahui  telah  habis  masa  berlakunya  pada  24  November  2015.  Jika  benar  4  orang  warga tiongkok  itu  bekerja  untuk  PT  Bina  Bakti  Pertiwi  maka  jelas  PT  Bina  Bakti  Pertiwi  terlibat melakukan aktivitas tambang illegal. Untuk itu perusahaan harus dimintai pertanggungjawabannya.

Undang-Undang  No. 4 Tahun  2009 tentang  Pertambangan  Mineral  dan  Batu  Bara  menjerat  setiap orang  yang  melakukan  usaha  penambangan  tanpa  Izin  Usaha  Pertambangan  (IUP)  sebagai  tindak pidana  yang  diancam  pidana  penjara  paling  lama  10   tahun  dan denda  paling  banyak  sepuluh  miliar rupiah.  Jika  perbuatan  tersebut  dilakukan  oleh  sebuah  badan  hukum  maka  berdasarkan  Pasal  163 (1)  UU  tambang,  pengurus  badan  hukum  tersebut  juga  dapat  dipidana  penjara  dan  denda,  bahkan terhadap  badan  hukum  tersebut  dapat  dijatuhkan  pidana  denda  dengan  pemberatan  hingga  pidana tambahan berupa pencabutan izin usaha dan/atau pencabutan status badan hukum perusahaan. 

Jika  benar  terbukti  PT  Bina  Bakti  Pertiwi  terlibat  maka  badan  hukum  PT  Bina  Bakti  Pertiwi terancam  dicabut  yang  berkonsekwensi  logis  terhadap  izin-izin  usaha  yang  dimiliki.  PT  Bina  Bakti Pertiwi diketahui memiliki beberapa IUP diantaranya di Sumatera Barat.


1. No. SK 188.45/680PAS/2010
    Luas. : / IPR 1.990,10
    Jenis  : Operasi Produksi 
    Bahan Galian : Timah Hitam 

2. No. SK 540/22/IUP/DESDM/BUP/2010
    Luas. : / IPR 670,00
    Jenis  : Operasi Produksi 
    Bahan Galian : Timah Hitam 
3. No.188.45/684/BUPPAS/2010
    Luas. : / IPR 2.890,40
    Jenis  : EKSPLORASI
    Bahan Galian : EMAS  DMP


Untuk  itu  LBH  Padang  mendesak  Kepolisian  Daerah  Sumatera  Barat  untuk  mendalami  kasus  ini, melakukan  penyelidikan  terhadap  4  orang  warga  tiongkok  dan  dugaan  keterlibatan  perusahaan. Karena  bagaimanapun  Kepolisian  adalah  pintu  pertama  yang  menentukan  kasus-kasus  tambang dapat diungkap atau tidak dalam proses persidangan pidana. LBH  Padang  juga  mendesak  Gubernur  dan  dinas  ESDM  untuk  menindak  tegas  izin-izin  tambang yang  bermasalah,  khususnya  menelusuri  keterlibatan  PT  Bina  Bumi  Pertiwi  dengan  aktivitas tambang illegal oleh 4 warga Tiongkok. 

Jum’at, 09 September 2016 
LBH Padang



ERA PURNAMA SARI 
Direktur 
081210322745
×
Kaba Nan Baru Update