JAKARTA - Kota Padang berhasil meraih tiga penghargaan dalam Indonesia's Attractiveness Award (IAA) 2016. Penghargaan ini diserahkan di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Kamis (22/9).
Tiga penghargaan yang diraih Kota Padang yakni kota terbaik Platinum untuk koridor Sumatera bagian barat dan tengah, kemudian kota potensial investasi, serta penghargaan kota potensial pariwisata. Ketiga penghargaan ini diterima Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo dan Kepala BPMPTSP Kota Padang, Didi Ariyadi.
Penghargaan ini merupakan hasil riset yang dilakukan oleh PT Tempo Inti Media Tbk dan Frontier Consulting Group, yang dilaksanakan secara independen. Tujuannya adalah menilai keaktraktifan daerah dari sisi pariwisata, investasi, infrastruktur, dan layanan publik.
Indeks total attractiveness yang dicapai Kota Padang adalah 83,04. Untuk tahun 2016 ini, hanya 99 Kabupaten dan 38 kota yang lolos nominasi, sehingga total 137 kabupaten/kota.
Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo usai menerima penghargaan mengaku cukup bangga. Menurutnya, apa yang telah diraih merupakan hasil dan upaya yang dilakukan masyarakat Kota Padang serta jajaran Pemerintah Kota Padang. "Semua ini merupakan prestasi kita bersama," ujar Mahyeldi.
Disebut prestasi bersama, karena dalam pembenahan kota, masyarakat dan pemerintah ikut terlibat. Masyarakat justru menyambut baik dan mendukung pembenahan yang direncanakan pemerintah kota. "Buktinya, dalam pembenahan objek wisata, pasar dan pembebasan jalur dua By Pass, tak terjadi hambatan. Bahkan masyarakat ikut memfasilitasi," terang walikota yang didampingi Kabag Humas dan Protokol Mursalim serta Kabag Pemerintahan Tarmizi Ismail.
Terkait pelayanan publik, saat ini Padang terus bergiat dalam hal tersebut. Pelayanan berbasis IT menuju 'Padang Smart City' telah dimulai dengan pemberlakuan parkir meter serta penggunaan kartu untuk Trans Padang.
Selain itu, walikota juga menyebut bahwa Kota Padang masih menjadi kota yang paling tinggi tingkat keamanannya. Angka kriminalitas masih terbilang rendah dibanding kota lain. "Padang masih menjadi kota yang aman dan nyaman di Indonesia. Setiap ada yang mencoba mengganggu keamanan, kita sikapi dengan cepat," terangnya.
Karena itu pula lah agaknya Kota Padang menjadi kota yang potensial untuk berinvestasi. Ditambah lagi adanya jaminan kemudahan dalam berinvestasi dari Pemko Padang kepada setiap investor. "Sekaitan investasi, kita punya peraturan daerah (Perda) tentang pemberian insentif dan pemberian kemudahan penanaman modal. Dan setiap investor yang masuk, disambut baik oleh masyarakat," tutur Mahyeldi.
Sementara, Kepala BPMPTSP Didi Ariyadi menyebut bahwa kemudahan dan keunggulan yang diberikan untuk investor adalah sudah adanya perda tentang insentif untuk investasi. Perda tersebut Nomor 11 Tahun 2009. Dengan adanya Perda ini, Kota Padang mempunyai keunggulan kompetitif (competitive advantage) dibandingkan daerah lain yang sama-sama menjadi tujuan investasi.
"Di dalam Perda tersebut diatur bahwa investor yang akan menanamkan modalnya di Kota Padang dengan nilai nominal tertentu, dan dengan menyerap tenaga kerja sejumlah tertentu, akan diberikan insentif berupa pengurangan pembayaran pajak dan retribusi terkait usaha yang bersangkutan selama dua tahun," papar Didi.
Dalam acara penghargaan bergengsi itu, dihadiri sejumlah tokoh dan petinggi negara, antara lain Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Rudiantara yang mewakili Presiden Joko Widodo, Menpan RB, Asnan Abrur, Ketua DPR RI, Ade Komarudin serta kepala daerah se Indonesia.
Menpan RB, Asnan Abrur, dalam sambutannya mengimbau kepada semua daerah agar fokus memperbaiki layanan publik agar bermanfaat bagi masyarakat, karenanya pemerintah daerah dituntut agar memberikan pelayanan secara maksimal serta melakukan berbagai macam inovasi dalam hal itu.
"Inovasi dan kreatifitas dalam layanan publik inilah yang harus terus dilakukan pemerintah daerah di Indonesia," kata Asnan.
Selain itu, lanjut dia, Pemerintah Daerah juga harus dituntut agar mengubah sistem pemerintahan dari konvensional menjadi berbasis elektronik, menunu terwujudnya E-Government serta E-Budgeting
"Saat ini kita targetkan 30 persen harus E-Government, tapi tahun mendatang semuanya harus melakukan itu," tukasnya.
Dalam rangka memperbaiki pelayanan publik, maka Aparatur Sipil Negara (ASN) harus melakukan pelayanan secara maksimal, dan juga menanamkan jiwa enterpreuner agar selalu kreatif dan inovatif.
Sementara itu, Menteri Kominfo, Rudiantara, berpesan, selain memperbagus pelayanan publik juga meningkatkan daya investasi dan pariwisata, dan hal itu sesuai dengan cita Presiden Joko Widodo
"Jika layanan publik sudah baik, maka masyarakat akan senang dan investasi pasti baik dalam negeri maupun luar negeri akan datang," ungkap Rudiantara.
CEO Tempo Grup, Bambang Harymurti, mengatakan, ada empat kategori yang dinilai dari sebuah pemerintah daerah, dalam even Indonesian Attractiveness Award 2016 ini, yakni kategori investasi, pariwisata, layanan publik dan infrastruktur.
Empat kategori itu, menurut Bambang sangat penting untuk dikembangkan, karena berdasarkan riset, pada tahun 2030 mendatang Indonesia diprediksi menjadi negara terkaya nomor 7 di dunia, yang ditandai dengan naiknya jumlah kelas menengah.
"Cara menempuh itu adalah meningkatkan produktifitas sebesar 60 persen dengan meningkatkan investasi," kata Bambang.
Investasi yang datang dari luar negeri, tidak saja membawa modal tapi juga memperbaiki skill bagi masyarakat, sehingga mendatang bisa bermanfaat. "Agenda ini merupakan bentuk saran dan kontribusi penting bagi pemerintah," ungkapnya. (C)