Pariangan - Tak ingin kecolongan dan mengecewakan pengunjung, Bupati H. Irdinansyah Tarmizi melakukan pengecekan seluruh destinasi wisata yang ada di Nagari Pariangan. Ini merupakan reaksi dari banyaknya pihak yang bertanya tentang nagari yang masuk desa terindah di dunia itu.
Dalam kunjungan mendadak, Kamis (1/9), bupati membawa serta instansi-instansi terkait seperti Dinas Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, dan jajaran terkait lainnya. Bupati juga menyempatkan diri berdialog dengan pemuka masyarakat dan sebagian warga, guna membulatkan tekad terkait dengan pengembangan Pariangan di masa mendatang.
Nama Pariangan mencuat kembali sejak tiga pekan lalu, ketika sebuah majalah terbitan New York, Travel Budget, membuat publikasi terkait desa-desa terindah di dunia. Masuklah ke dalamnya Nagari Pariangan.
"Kunjungan ke Pariangan memang mulai meningkat. Banyak pihak peneliti kebudayaan dari Eropa dan Amerika, kini sedang merencanakan kunjungan mereka ke sini,"ujar Irman, salah seorang dosen IAIN Batusangkar yang selama ini aktif mendampingi masyarakat Pariangan dalam pemeliharaan warisan budaya nagari tuo Minangkabau tersebut.
Sebenarnya, pada 2012 silam, nagari ini sudah dideklarasikan sebagai desa terindah, yakni World's 16 Most Picturesque Villages. Namun publikasi yang dilakukan Travel Budget menjadi perbincangan di dunia pariwisata Sumbar lantaran bersamaan dengan pelaksanaan Tour de Singkarak (TdS) 2016.
Menurut Bupati, dari sisi panorama, alam Pariangan memang tiada tandingannya. Begitu pula dengan aspek sosial, budaya, dan sejarah. Akan tetapi, masih banyak yang harus dibenahi.
"Penginapan belum ada. Infrastruktur jalan raya masih sempit. Tempat parkir belum ada. Paket-paket destinasi yang akan dijual kepada wisatawan juga belum tersedia. Inilah yang segera akan dibenahi. Saya bawa tim lengkap untuk merancang Pariangan itu," kata Irdinansyah.
Dalam kunjungannya kemarin, Irdinansyah pertama kali mampir di kuburan panjang Tantejo Gurhano. Di sini, orang nomor satu di Tanah Datar tersebut mengecek kondisi pemakaman dan kesiapan masyarakat menyambut wisatawan. Setelah itu, Bupati juga menyempatkan diri menggali informasi terkait dengan kesediaan masyarakat menjadikan rumah gadang mereka sebagai tempat penginapan wisatawan.
Dari situ, Bupati langsung menggelar pertemuan dengan pimpinan masyarakat dan warga di kantor Wali Nagari setempat, sebelum mengunjungi sebuah rumah gadang yang diharap bisa menjadi salah satu andalan destinasi wisata. Bupati juga mengecek kondisi masjid berusia berabad-abad, dan areal pemandian air panas.
"Nampaknya masih memerlukan pemetaan yang lebih detil. Berbagai fasilitas memudahkan pengunjung, tentu harus segera dibangun, termasuk penginapan, jalan raya, dan lain-lain," ujar Irdinansyah. (Put/Hp/MM/Fan)