Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Solok Selatan (Solsel) mengimbau petani ikut program asuransi tanaman padi.
Kepala Dinas, Del Irwan pada Haluan, Minggu, (30/11) menyebut, setidaknya sudah ada 1.000 hektare areal persawahan yang ikut program asuransi padi.
“Untuk ikut program asuransi tanaman padi bisa melalui kelompok ataupun peroarangan. Dalam satu hekatare areal petani cukup membayar premi sebesar Rp36 ribu satu kali panen,” kata Del.
Menurutnya, biaya premi seharusnya sebesar Rp216 ribu tapi disubsidi pemerintah sebesar Rp180 ribu sehingga petani hanya membayar Rp36 ribu. “Apabila luas areal setengah hektare, ya bayar sekitar Rp18 ribu per musim panen,” tegasnya.
Jaminan yang ditanggung akibat gagal panen oleh pihak asuransi katanya, gagal panen akibat bencana alam seperti banjir atau kekeringan dan akibat serangan hama. “Untuk serangan hama ada kategori, kerusakan akibat serangan hama bisa diklaim apabila kerusakan akibat hama sudah 75 persen dari luas areal,” katanya.
Ia melanjutkan, apabila kerusakan serangan hama ringan tidak dibayarkan. “Ganti rugi akibat gagal panen sesuai ketentuan tersebut dibayarkan maksimal sebesar Rp6 juta, tapi sebelum gantu rugi dibayarkan ada tim penilai lapangan guna memastikan kerusakan gagal panen itu,” lanjutnya.
Sementara, Kabid Pertanian, Zamzami mengatakan, untuk persyaratan bisa mengajukan permohonan dengan membawa biodata pemilik lahan. “Nanti akan ada isian blanko. Untuk saat ini petani yang ikut telah tersebar diseluruh kecamatan yang ada di Solsel,” pungkasnya.