Notification

×

Iklan

Iklan

1.125 Jamba Meriahkan Festival Pesona Budaya Minangkabau

27 Oktober 2016 | 20:31 WIB Last Updated 2016-10-27T15:31:14Z


Tanah Datar - Budaya sebagai sebuah identitas suatu bangsa harus dijaga dan dilestarikan. Budaya lahir dari nilai luhur yang dimiliki manusia yang menggambarkan kepribadian suatu masyarakat. Hal ini yang diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Muhadjir Effendy saat membuka Festival Pesona Budaya Minangkabau (FPBM) di Istano Basa Pagaruyung, Kamis (27/10).

Muhadjir yang belum lama ini dilantik sebagai Mendikbud di jajaran Kabinet Kerja sudah dua kali ke Sumatera Barat, tetap datang memenuhi undangan Pemerintah Daerah Tanah Datar. " Sebenarnya saya sudah ada agenda acara di Makasar, namun mengingat udangan bapak bupati, saya memandang hal ini penting, saya lebih memilih hadir di Tanah Datar , " ucap Muhadjir.


Lebih lanjut Muhadjir menyampaikan saat ini kebudayaan sudah menjadi domainnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. " Saya harus datang ke Tanah Datar menyaksikan keindahan budaya Minangkabau, ini bentuk tanggung jawab ikut melestarikan dan mengembangkan kebudayaan, " ucap Muhadjir yang juga didampingi Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid.

" Kebudayaan harus mendarah daging di tengah masyarakat dan pendidikan anak bangsa harus dipayungi oleh kebudayaan, " tegas Muhadjir.

Muhadjir memberi apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan FPBM di Tanah Datar Luhak Nan Tuo Pusek Jalo Pumpunan Ikan ini. Ini langkah yang tepat, memajukan budaya Minangkabau kemudian dikemas sebaik mungkin sehingga mempunyai nilai jual pariwisata dan kita perlu kolabolarasi dengan Kementerian Pariwisata, pesannya kepada Menteri Pariwisata yang diwakilkan Asdep Bidang Pengembangan Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuty.


Sementara Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno pun memuji langkah pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Irdinansyah Tarmizi dan Wakil Bupati Zuldafri Darma yang mengubah nama dari Festival Pagaruyung menjadi Festival Pesona Budaya Minangkabau (FPBM). Dengan perubahan nama, pesan promosinya menjadi kuat, sebuah langkah cerdas yang digagas bupati, puji gubernur.

Melalui kesempatan ini Irwan Prayitno memuji penampilan seni, atraksi dan pawai budaya pada alek besar Tanah Datar. Mulai dari arak-arakan 1.125 jamba, pawai budaya dari negera Malaysia, provinsi tetangga, kabupaten/kota dan tradisi budaya dari 14 kecamatan. Mari kita heboh-hebohkan pagelaran budaya sebagai sarana promosi wisata, ajak gubenur kepada bupati/walikota yang juga turut hadir.

Bupati Tanah datar, Irdinansyah Tarmizi dalam sekapur sirihnya mengungkapkan FPBM sebuah cita-cita dan harapan masyarakat Tanah Datar. Pariwisata yang dipilih Tanah Datar adalah berbasis budaya yang berlandaskan ABS-SBK. Hari ini menjadi tonggak sejarah Tanah Datar, melalui FPBM budaya Minangkabau kembali dilestarikan di tengah-tengah masyarakat, ucap Irdinansyah.




Bupati Irdinansyah juga menyampaikan Pameran Nasional Cagar Budaya yang digagas BPCB Batusangkar yang diikuti 15 Satker UPT Kebudayaan dari berbagai provinsi. " Kegiatan ini bernilai edukatif bagi masyarakat terutama generasi muda dan pelajar,"  tuturnya.

Lebih Lanjut Bupati berharap dengan penampilan tari - tarian dari gabungan delapan sanggar Seni Budaya yang ada di Tanah Datar serta jamba yang dibawa dengan jumlah sebanyak 1.125 jamba ini, dapat tercatat sebagai rekor muri nantinya.

Kegiatan FPBM yang berlangsung 27 s/d 29 Oktober ini mendapat dukungan Kementerian Pariwisata, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, pihak swasta, BUMN/BUMD dan perantau. Menggalang dukungan tersebut merupakan bukti nyata keseriusan Pemkab Tanah Datar mempromosikan pariwisata di Tanah Datar.




Walaupun pembukaan festival dibuka resmi tanggal 27 Oktober 
namun berbagai kegiatan dimulai lebih awal seperti tanggal 21-23 Oktober, Gelanggang Siliah Baganti (GSB) yang menampilkan atraksi 800 pesilat dari berbagai sasaran silat di Tanah Datar, tanggal 15, 22 dan 29 Oktober Pacu Jawi di Sungai Tarab, 23-24 Pacu Kuda di Gelanggang Dang Tuanku Bukit Gombak yang diikuti 150 ekor kuda dari berbagai daerah termasuk dari DKI Jakarta.

Pembukaan yang dilaksanakan di Istano Basa Pagaruyung berlangsung sangat meriah dan disaksikan oleh ribuan masyarakat. Turut hadir Anggota DPR RI Betty Shadiq Pasadigoe dan Nurzahedi Tanjung, Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim, Wakil Ketua DPRD Sumbar Arkadius Dt. Intan Bano, Bupati dan Walikota se Sumbar, Tokoh Masyarakat Minang Fahmi Idris, Andrinof Chaniago, H. Arnis Saleh, Hj. Merrywati, Ketua DPRD Anton Yondra, dan Forkompinda Tanah Datar dan Padang Panjang dan IKTD se-Indonesia. (Put-hms)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update