Jakarta - Masyarakat umum kini bisa memeriksa ada tidaknya kandungan formalin di bahan makanan secara cepat dan akurat. Hal ini dimungkinkan setelah penelitian tentang test kit formalin berhasil dibuat dengan nama Antilin.
Antilin adalah reagen penguji residu formalin pada makanan dan produk olahan lain, baik padat maupun yang berbentuk cairan. Antilin dikembangkan untuk mendeteksi secara cepat kandungan formalin pada makanan dan produk olahan.
Formalin, seperti telah diketahui oleh masyarakat, sangat berbahaya penggunaannya di dalam makanan karena bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker dan mutagen atau menimbulkan kerusakan pada jaringan dan sel dalam tubuh.
Makanan berformalin juga menyebabkan iritasi lambung, alergi, muntah, diare bercampur darah, dan pada kasus-kasus jangka panjang bisa berakhir dengan kematian.
Antilin dikembangkan oleh para peneliti di Badan Litbang Kelautan dan Perikanan, dan dijual bebas dengan harga Rp200.000 per paket.
"Harga ini lebih murah dibandingkan alat penguji formalin lain yang sekarang beredar di pasaran, karena normalnya bisa mencapai harga Rp1 juta," kata Prof RisetEndang Sri Heruwati, ketua tim peneliti Antilin.
Atas inovasinya ini, Prof Endang menerima penghargaan Tanda Kehormatan Bintang Jasa dari negara pada 13 Agustus 2012. Dan penghargaan ini merupakan yang pertama kali bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Seperti dipaparkan dalam laman Sentra HKI KKP, invensi ini menyediakan alat uji untuk mendeteksi residu formalin pada makanan dalam bentuk padat atau cairan, yang terdiri atas dua botol reagen campuran larutan pewarna pararosanilin dan larutan asam klorida.
Setiap paket juga disertai dengan dua botol kosong dengan ukuran 10-30 ml sebagai botol reaksi masing-masing untuk sampel dan untuk blanko yang dilengkapi dengan satu siring volume 5-10 ml untuk mengambil sampel dalam jumlah tertentu dan 1 lembar petunjuk cara pengujian, sehingga sangat praktis untuk digunakan di lapangan.
Bila formalin yang terdapat pada larutan sampel terkombinasi dengan larutan campuran tersebut maka akan terbentuk struktur quinonoid yang berwarna sama dengan pewarna utama (merah ungu) tetapi dengan rona biru gelap.
Pengujian menggunakan metode ini sangat sensitif dan spesifik untuk formalin, bukan aldehid lain. Alat ini dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan formalin pada produk makanan dengan batas deteksi minimal 2 ppm.
Pada konsentrasi formaldedid rendah (di bawah 5 ppm) untuk sampel produk makanan, beberapa test kit komersial memerlukan waktu yang lebih lama dari yang tertera pada petunjuknya, sedangkan pada invensi ini, reaksi sudah akan terlihat paling lama dalam 10 menit.
Antilin telah dipatenkan dengan sertifikat paten S00200700063 melalui Sentra HKI KKP.
(Sumber: Antara )
(Sumber: Antara )