Bupati Pasaman H. Yusuf Lubis, melantik M Saleh, sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasaman yang baru. Dia, menggantikan pejabat lama, yakni A Syafei Siregar, yang memasuki masa persiapan pensiun.
Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan mantan Sekda Kabupaten Solok ini, dilakukan Rabu (19/10), bertempat di gedung Syamsiar Thaib, Lubuksikaping.
Pelantikan berlangsung khidmat. Pelantikan diawali dengan pengambilan sumpah jabatan oleh Bupati Pasaman Yusuf Lubis. Lalu dilanjutkan dengan pembacaan fakta integritas sekaligus penandatanganan.
Sedikitnya, ada sembilan butir maklumat disampaikan pada fakta integritas tersebut. Diantaranya, tidak akan menerima pemberian dalam bentuk apa pun alias KKN, serta siap mengemban tugas dengan sebaik mungkin.
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan itu juga disaksikan pejabat Sekda lama, A Syafei Siregar, unsur forkopimda, Ketua TP PKK Pasaman Ny Gustinar Siregar, Ketua GOW Ny Mira Delima Atos, para asisten, staf ahli, kepala SKPD dan sederet undangan lainnya.
Pelantikan juga dihadiri sejumlah pejabat dari kabupaten/kota tetangga, seperti Sekda Kota Solok Rusdianto, sejumlah kepala SKPD Kabupaten Solok Asisten pemerintahan Pemkab Agam.
Bupati Pasaman, Yusuf Lubis menyampaikan, semua persyaratan administrasi sudah dipenuhi. Atas dasar itu pelantikan tersebut bisa dilakukan karena sudah sesuai dengan prosedur dan aturan berlaku.
"Sekda yang dilantik sekarang merupakan hasil dari proses lelang jabatan calon sekda yang dilakukan oleh Pansel JPT Pratama, beberapa waktu lalu beliau yang terbaik," katanya.
Menurutnya, proses pemilihan sekda berjalan cukup panjang, yakni melalui seleksi dan serangkaian tes serta evaluasi oleh tim pansel. Sebanyak lima kandidat mendaftar ke panitia Pansel JPT Pratama calon sekda waktu itu.
"Proses pemilihannya melibatkan pansel, dari unsur akademisi, birokrat dan para mantan pamong senior. Pelantikan ini merupakan final dari seluruh proses dan rangkaian tahapan seleksi. Dengan harapan hasil yang ada bisa memenuhi harapan masyarakat akan sosok terbaik," jelasnya.
Ia menambahkan kepercayaan yang diberikan kepada sekda terpilih harus menjadi pengingat untuk melaksanakan tugas dengan amanah, jujur dan berdedikasi. Serta menunjukkan kepemimpinan dengan baik.
"Sekda harus bisa memperbaiki apa yang dianggap masih kurang. Sebab, jabatan sekda merupakan posisi strategis. Apalagi, komitmennya pada fakta integritas tadi sudah saya pegang," jelas bupati.
Ia menambahkan, tugas sebagai sekda di Pasaman tidak lagi berat. Sebab, kata dia, semua sudah dirampungkan oleh pejabat sekda yang lama, yakni A Syafei Siregar.
"Untuk sekda yang sebelumnya (Syafei) saya ucapkan ribuan terima kasih atas pengabdian dan kinerjanya selama ini. Beliau, sudah banyak berbuat dan menorehkan prestasi untuk Pasaman," katanya. Selain itu katanya. Kemampuan Syafei Suregar tidak diragukan lagi, untuk itu kita sangat butuh ide dan dedikasi beliau ,karena posisi nya masih ASN Pemkab Pasaman.
Dikatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten Pasaman, saat ini gencar memerangi narkoba dan penyakit masyarakat (pekat) lainnya, seperti judi, minuman keras dan asusila.
"Itu bagian dari komitmen kita bersama dalam rangka mewujudkan masyarakat Pasaman yang sejahtera, agamis dan berbudaya," katanya.
Selain itu yang lebih Menariknya lagi, Bupati pasaman sempat salah pengucapan marga dari sekda Pasaman yang baru itu. Ia menyebutkan, bahwa marga HM Saleh adalah Lubis.
Namun, ucapannya tersebut disela oleh beberapa orang yang hadir. Mereka, mengatakan bahwa marganya HM Saleh, bukan Lubis, melainkan Nasution.
"Oh, saya keliru. Saya kira masih lubis juga. Ternyata, Nasution yah, bukan Saleh Lubis," ucap Yusuf Lubis tertawa lebar.
Pelantikan sekda ini, merupakan puncak dari seleksi JPT Pratama yang dilaksanakan oleh Panitia Seleksi (Pansel) baru-baru ini. Sebanyak lima orang pejabat di lingkup Pemkab Pasaman ikut serta dalam seleksi terbuka tersebut.
Dari lima orang yang daftar kemarin, M Saleh Nst lulus dengan nilai tertinggi. Disusul, Yusnimar dan M.N Susilo. Sementara dua kandidat lainnya, Yuspi dan Anasrullah juga calon yang baik , namun demikian tentu
harus ada yang lebih baik katanya. (Karno- Budi)
