Malang, — Kontribusi Perantau Minang Sehati Kota Malang Provinsi Jawa Timur sangat diharapkan, dalam mendukung program pembangunan di Kota Bukittinggi pada khususnya dan Sumatera Barat pada umumnya. Terutama di bidang pendidikan, kesehatan dan pariwisata yang banyak digeluti perantau Minang sehati Malang.
Hal ini dikemukan Ketua DPRD Bukittinggi Beny Yusrial dan Ketua Komisi I DPRD Bukittinggi M. Nur Idris dalam pertemuan Komisi I DPRD Kota Bukittinggi dengan Perantau Minang Sehati Kota Malang Provinsi Jawa Timur, yang berlangsung di Resto Javanine Malang, Senin (10/10).
Rombongan Komisi I DPRD Bukittinggi berkunjung ke Malang dalam rangka kegiatan Kunker Masa Sidang III Tahun 2016. Rombongan dipimpin Ketua DPRD Beny Yusrial serta Ketua Komisi I M. Nur Idris dan anggota yakni Jusra Adek, Nursyida, Farale Sijabat dan Dedi Fatria.
Beny Yusrial mengatakan, masukan dari perantau sangat penting untuk perencanaan pembangunan di Kota Bukittinggi. “Kami banyak dapat informasi kegiatan dan kebijakan konsep pendidikan, kesehatan, perdagangan dan pariwisata banyak dipakai tenaga -tenaga profesional dari warga Minang di Malang ini” ujar Beny Yusrial, Ketua DPRD Bukittinggi.
Sementara perantau minang sehati Malang sangat senang menerima kunjungan DPRD Bukittinggi. Bahkan Ketua I perantau minang sehati malang, Yarnes, menawarkan menjadi fasilitator Pemko Bukittinggi untuk bekerjasama dengan Pemko Malang dalam bidang pendidikan dan kesehatan serta promosi perdagangan.
“Kami siap membantu Pemko Bukittinggi untuk bekerjasama dalam bidang pendidikan dan kesehatan dengan Pemko Malang” ujar Yarnes dihadapan pengurus sehati, bundo kandung sehati dan Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa (IPPM) asal Minang di Malang.
Dalam pertemuan singkat dan santai itu, selain Yarnes, hadir sesepuh minang yang juga dokter spesialis dan guru besar Unbra, Dr. Ruslan Djailani, Djanalis Djanaid, Achiar Agus mantan ketua Sehati yang cukup banyak berkiprah dan dikenal di Malang.
Sementara Ketua I DPRD Bukittinggi M. Nur Idris sangat memuji organisasi Minang Sehati Malang. Ia mengaku sudah lama mengenal sehati dari mahasiswa minang yang kuliah di Malang. Walaupun organisasi sosial, namun kiprah dan pemikiran orang-orang minang di malang banyak dipakai oleh Pemko Malang. “lai ndak jadi mantimun bungkuak urang awak di kota malang ko ( orang minang tidak jadi mentimun bungkuk di kota Malang ini ). Ini yang sangat kami banggakan” kata M. Nur idris (***)
Source : Kaba12.com