Notification

×

Iklan

Iklan

Generasi Muda, Aset Mahal Sebuah Peradaban

08 Oktober 2016 | 10:41 WIB Last Updated 2016-10-08T03:42:29Z

Generasi Muda adalah aset mahal sebuah peradaban. Kualitas generasi muda hari ini, berpengaruh besar terhadap peradaban suatu bangsa dimasa mendatang.

Karena pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Merekalah yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan dan pembangunan kedepan.
Maka tidak lah mengherankan, jika generasi muda mendapat perhatian khusus dari waktu ke waktu karena strategisnya peran mereka.

Generasi muda memiliki energi besar yang jika diarahkan ke arah positif akan mampu memberikan kontribusi luar biasa pada bangsa ini. Soekarno pernah berkata "Berikan aku 1000 anak muda maka aku akan mencabut himalaya hingga keakar akarnya, tapi berikan aku 10 pemuda yang cinta tanah air maka akan ku guncang dunia"

Begitu luar biasanya potensi yang dimiliki oleh generasi muda, sehingga Soekarno hanya butuh 10 orang saja untuk mengubah dunia. Masih teringat dalam sejarah kemerdekaan kita, pemudalah yang mendesak untuk diproklamasikanya kemerdekaan seiring kekalahan tentara jepang oleh sekutu. Mereka melihat peluang besar untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Semangat para pemuda menggelora untuk keluar dari kungkungan imperialisme. Darah muda mereka menggebu untuk menghadang segala bentuk penjajahan yang melelahkan dan menghinakan. Para pemuda diseluruh tanah air berinisiatif membentuk kelompok kepemudaan. Bermunculan organisasi kepemudaan dari berbagai daerah yang merupakan sel sel perjuangan yang terus bermitosis memberikan kontribusi besar dalam perjuangan bangsa ini.

Lahirnya sumpah pemuda juga merupakan juga merupakan sebuah episode sejarah, yang dimainkan peran nya oleh pemuda. Mereka mengikrarkan diri untuk tetap satu memperjuangkan kemerdekaan  Indonesia agar sejajar dg bangsa didunia. Tentu semua ini memiliki nilai historis luar biasa dalam meletak kan pondasi berbangsa dan bernegara dalam sisi kepemudaanya. Sejarah heroik yg telah mengguncang dunia tentang betapa dahsyatnya energi pemuda jika memiliki wadah untuk mengaplikasikan semangat dan cita cita mereka.

Generasi Muda Hari Ini

Bagaimana kita melihat kenyataan pemuda hari ini? Adakah potensi dahsyat itu tersalurkan? Atau malah energi besar itu terbiarkan dalam kesia siaan. Ada fenomena yang terjadi pada generasi muda kita yang jika dibiarkan terus menerus akan berdampak pada penurunan kualitas dan eksistensi nya.

Pertama, Meningkatnya kekerasan dikalangan remaja.

Menurut data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sepanjang tahun 2010 telah terjadi 128 kasus tawuran. Meningkat tajam ditahun 2012 menjadi 339 kasus dg 82 pelajar meninggal dunia. Ditahun 2015 terjadi Pembunuhan dan  pemerkosaan serang pelajar dengan menggunakan cangkul. Belum lagi ditambah hari ini adegan adegan kekerasan dan rekonstruksi kekerasan yang tidak perlu menjadi konsumsi publik malah menjadi bahan tontonan ditelivisi. Dan ini sangat rentan ditiru.

Kedua, penggunaan bahasa atau kata kata yang tidak santun

Berkembangnya penggunaan kata kata pada akhir akhir ini cendrung memburuk dan berlebihan (alay). Yang pada akhirnya melanggar aturan dan norma yang ada. Tidak ada lagi batasan dan pemilihan kata yang baik untuk digunakan kepada guru, orangtua, kepada yang lebih tua atau yang kecil dari kita. Sehingga berdampak terkikisnya rasa menghargai dan menghormati yang berakibat pada pembentukan karakter generasi muda.

Ketiga, meningkatnya prilaku merusak diri seperti narkoba, freesex, pornografi, geng motor, gay, lesbian dll.

Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN)  25% pengguna narkotika diindonesia adalah adalah dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Jika satu persen saja pertumbuhan penggunaan narkotika ini dikalangan mereka tiap tahun, maka ditahun 2020 pengguna narkotika aktif dikalangan pelajar dan mahasiswa mencapai angka 1,5 juta jiwa!

Perkembangan pornografi diIndonesia juga mencengangkan. Indonesia termasuk sebagai negara pengakses situs porno terbesar didunia. Sejak tahun 2005, Indonesia masuk 10 besar, yaitu posisi ketujuh. Tahun 2007 naik menjadi posisi kelima dan tahun 2009 diposisi ketiga dg pengakses 55,2 juta orang!
Belum lagi freesex dan meningkatnya prilaku aborsi setiap tahun nya tentu menambah daftar hitan prilaku menyimpang generasi muda.

Melihat indikator diatas, kita tentu bisa menilai kondisi generasi muda kita hari ini. Dan tentu kita tidak ingin semua itu hanya menjadi data dan informasi saja bagi kita, tanpa ada upaya pencegahan dan perbaikan. Dan kita semua elemen bangsa bertanggung jawab untuk menjaga asset mahal peradaban ini agar terhindar dari kehancuran.

Al-Quran telah mengingatkan pada kita surat An Nisa 9 : "Dan hendaklah takut kepada Allah orang orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka generasi yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan nya. Oleh sebab itu hendaklah meteka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar".

Pada Ayat diatas terdapat solusi dari permasalahan generasi muda kita yang kompleks. Al-Quran telah menawarkan solusi konkrit dan aplikatif untuk generasi muda kita.

Pertama, Bertaqwa pada Allah.
Taqwa merupakan pondasi dasar membentuk kepribadian yang kuat. Dan ini dimulai dari orangtua dan keluarga dengan memberikan perhatian besar kepada spritualitas generasi muda. Lalu didukung oleh lingkungan dan program sekolah yang benar benar menghadirkan kegiatan produktif dan berkualitas. Saatnya orang tua lebih selektif memilih lembaga pendidikan untuk anaknya yang tidak hanya fokus pada pembentukan intelektualitasnya tapi juga memberikan perhatian besar pada pembentukan akhlak dan spritualitas anaknya.

Kedua, Mengucapkan perkataan yang baik.

Secara psikologis kata kata sangat berpengaruh pada kejiwaan seseorang. Dan pada akhirnya akan membentuk kepribadian. Maka pemilihan kata kata yang baik dalam berinteraksi dg anak adalah sebuah keharusan, agar tidak terjadi pola asuh yg salah pada mereka. Kata kata yg buruk akan dibawanya sampai besar dan akan diturunkan pula pada generasi berikutnya. Sehingga siklus itu akan terus berlanjut keanak cucu kita. Begitu juga sebaliknya, kata kata yang baik, optimis, penuh hikmah serta kata yang memberikan dukungan dan pengharapan besar dalam setiap langkah hidupnya juga akan membentuk karakter generasi muda dikemudian hari.

Akhirnya, Generasi muda adalah asset mahal sebuah peradaban. Mereka adalah tunas bangsa yang tidak boleh layu. Penjagaan kita bersama adalah sebuah kemestian agar mereka mampu menorehkan sejarahnya. Generasi muda hari ini adalah wajah Indonesia masa depan. Mari kita persiapkan mereka untuk berkebun di lahan peradaban, agar dunia tersenyum dan bangga memiliki mereka.!

Ditulis Oleh : Satria Asmal, SP
Seorang Profesional Muda, Trainer dan Guru .


×
Kaba Nan Baru Update