Tanah Datar, Batusangkar International Conference (BIC) yang digelar lansung Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar berjalan sukses. Narasumber utama yang didatangkan dari empat negara yakni Prof. Dato Dr. Musa Ahmad (Rector of University Sains Islam Malaysia), Prof. Dr. Datuk Osman Bakar (Dean Center for Islamic Studies of University Brunei Darussalam), Prof. Dr. Imam Suprayogo (Mantan Rektor UIN Malang) dan Agus Purwanto, D.Sc (Dosen ITS Surabaya) sangat mengapresiasi kegiatan yang di helat oleh IAIN Batusangkar.
“Seminar BIC baru yang pertama, namun kegiatannya sangat istimewa dan peserta seminar yang sangat luar dan antusias mengikutinya baik dari luar maupun dalam negeri” ungkap salah satu Narasumber yang tampil sebagai pembicara, di Aula Auditorium IAIN Batusangkar kemarin.
Rektor IAIN Batusangkar Dr. Kasmuri, M.A menyebutkan terima kasih kepada semua pihak baik Pemprov Sumatera Barat, Pemkab Tanah Datar yang telah memberikan dukungan terhadap pelaksanaan seminar BIC ini, “kegiatan seminar ini merupakan kegiatan yang sangat strategis karena persoalan integrasi dan interkoneksi keilmuan tidak hanya persoalan kami di IAIN saja tetapi ini merupakan persoalan kita bersama, dengan kita mendatang pemateri yang sangat berkompeten dan berpengalaman baik dalam dan luar negeri.” Ujar Kasmuri
Seminar yang berlangsung selama dua hari ini semoga bisa melahirkan pemikiran-pemikiran yang cemerlang dan Rekor berharap agar bersama-sama memajukan pendidikan dan pendidikan keagamaan.
Sementara itu, Direktur Pascasarjana IAIN Dr.Syukri Iska, M.Ag menyampaikan Pembicara utama kegiatan konferensi yakni Rektor Universitas Sains Islam Malaysia Prof. Dato Musa Ahmad, kemudian Al Imam Muhamad Ibnu Saud Islamic University Arab Saudi Dr. Muhammad Shofa Haqy, Guru Besar UIN Malang Prof. Imam Suprayogo, dan Universitas Brunei Darusalam Prof. Datuk Osman Bakar, ucap Direktur saat memberikan sambutan
Syukri menyebutkan pelaksanaan konferensi pertama ini pihaknya mencoba mewujudkan sistem pendidikan yang integratif dan interkoneksi antara ilmu agama dengan ilmu umum lainnya. Konferensi internasional ini kita upayakan terlaksana secara kontiniu dengan berbagai kegiatan ilmiah dalam bentuk forum diskusi atau seminar, tegasnya
BIC yang berlangsung selama dua hari, diikuti sebanyak 300 orang peserta yang berasal dari direktur Pascasarjana PTKI, Dosen, Mahasiswa, Guru SLTA, dan pemerhati pendidikan.
Lebih lanjut, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sangat mengapresiasi kegiatan seminar BIC yang digagas lansung oleh IAIN Batusangkar, dengan konferensi ini bertujuan mencari format yang tepat dalam mengintegrasikan Iptek dengan ilmu agama, ucap Gubernur Sumbar diwakili Kepala Biro Bina Sosial Setdaprov Syahril saat membuka BIC di Kampus IAIN Batusangkar
Selama ini di tengah masyarakat terjadi dikotomi atau perbedaan yang mencolok antara ilmu pengetahuan umum dengan ilmu keagamaan. Namun pada hakekatnya kedua ilmu tersebut merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, katanya (Sri)