Notification

×

Iklan

Iklan

Menjawab Keresahan Umat Mahasiswa IAIN Bukittinggi Perkuat Kajian Hadist

11 Oktober 2016 | 16:39 WIB Last Updated 2016-10-11T09:40:09Z

Bukittinggi- Hadist merupakan pedoman kedua dalam Islam. Berbagai macam persoalan umat bisa dijawab dengan hadits, dengan syarat memiliki teori yang memadai  dalam menelaah hadist. Persoalannya saat ini hadits cenderung tidak banyak tempat dimasyarakat. Bahkan karena ketidaktahuan masyarakat hadits-hadits palsu bermunculan, yang berujung kepada kesesatan umat dalam beragama. Menjawab keresahan tersebut  IAIN Bukittinggi saat ini telah membuka jurusan hadist dan ilmu hadits pada Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah.

Berbagai upaya dilakukan untuk menambah wawasan mahasiswa, maka pada (28/09) lalu didatangkan doktor hadits Fiitri Yeni M Dalil pada kuliah tamu Jurusan Hadits dan Ilmu Hadits IAIN Bukittinggi yang membahas tentang qawaid tahdis. Qawaid tahdis yaitu berbagai macam patokan atau rumusan asas-asas yang menjadi hukum dalam memahami dan mengetahui validitas rasul. Secara spesifik dijelaskan oleh qawaid tahdis tentang segala syarat, kriteria atau unsur yang harus dipenuhi dalam memahami dan mengetahui validitas hadits.

Fitri menjelaskan bahwa “Qawaid Tahdis" ini sangat penting, karena ia sebagai pengetahuan yang dapat mengantarkan kepada pemahaman hadis yang berfungsi sebagai penjelas al-Quran, sebagai kaidah-kaidah yang merupakan rumusan berbagai teori yang menuntun kepada pengetahuan tentang status validitas hadis dan juga sebagai pengetahuan yang dapat menghindari kesalahan dalam penetapan hukum yang disebabkan karena pemahaman hadits dan pengetahuan yang tidak benar”

Mengiat pentingnya ilmu ini, maka menurut fitri “pemahaman akan kaidah-kaidah hadis ini sangat pentinmg dibahas. Sangat banyak ruang lingkup yang akan dibahas lebih lanjut dalam qawaid tahdis ini, diantaranya tahammul wal ada’, riwayah bil mana, jarh- wa ta’dil, dan berbagai kaidah lainnya.

Pada kuliah tamu yang dimoderatori oleh Ilham Mustafa ini, mahasiswa sangat antusias dalam menggali bagaimana persoalan-persoalan hadits. Sehingga hadits ini bisa terintegrasi dengan berbagai perkembangan zaman. Pemateri yang juga alumni Al-Azhar ini juga menguatkan “Segala ilmu pengetahuan yang ada saat ini sudah dikaji dalam hadits. Persoalan fisika, kimia, kedokteran dan lain sebagainya ada di dalam hadits.”

Terakhir ia menghimbau kepada mahasiswa agar tidak gengsi dengan jurusan hadits dan ilmu hadits. Keilmuan ini sangat bisa digunakan segala aspek kehidupan. Sehingga akan tercipta nanti peneliti-peneliti, ulama-ulama hadits yang berasal dari IAIN Bukittinggi.

Sementara itu Ketua jurusan Hadits dan Ilmu Hadits Eka Rizal mengatakan “Kegiatan kuliah tamu ini diadakan bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa dan juga memberikan stimulus terhadap mahasiswa. Agar mahasiwa lebih mantap berada di jurusan baru ini”  (IM)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update