Bukittinggi -- Pendidikan seharusnya mampu memberikan nilai tambah bagi seseorang. Tapi berdasarkan fakta yang ada di lapangan, masih saja ditemukan bahwa orang yang berpendidikan tinggi belum memperlihatkan karakter dan akhlak yang baik dalam kehidupannya sehari-hari. Teori sederhana mengatakan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang, seharusnya semakin tinggi akhlak atau karakternya, tetapi sebaliknya justru semakin rendah. Itulah tema besar yang disampaikan oleh guru besar UIN Malang, Imam Suprayogo di hadapan mahasiswa pascasarjana IAIN Bukittinggi (15/10) lalu di Aula Kampus I IAIN Bukittinggi,
Menurutnya saat ini lembaga pendidikan gagal dalam membangun aklak dan karaktek. “Seharusnya pendidikan menghasilkan orang yang semakin dekat dengan siapapun tanpa melihat latar belakangnya. Orang yang terdidik di lembaga pendidikan seharusnya mampu berkomunikasi dan bahkan mampu memberikan mamfaat yang ada padanya. "Tapi ironisnya itu banyak tidak terjadi, ” ucap Prof Imam.
Mantan Rektor UIN Malang ini menjelaskan bahwa meskipun orang yang berpendidikan tinggi memiliki ilmu yang luas dan memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang diperlukan oleh orang banyak. " Tetapi jika tidak dibarengi dengan akhlak mulia justru akan merugikan bagi dirinya maupun orang lain, " tambahnya
Maka ia menekankan pendidikan itu mesti terintegrasi antara ilmu dengan amal. Sehingga jika ada yang mengatakan saat ini lembaga pendidikan baru menjadikan seorang pintar akan terbantah, untuk itu ia berharap kepada mahasiswa pascasarjana IAIN Bukittinggi agar menjadi ilmuwan yang berakhlakul karimah, sehingga dapat membantah pendidikan saat ini gagal.
Rektor IAIN Bukittinggi Ridha Ahida dalam pembukaan menyampaikan bahwa mahasiswa saat ini mahasiswa seharusnya membangun paradigma keilmuan integratif . Sehingga bisa mengaplikasikan antara ilmu dan amal. " Jika itu dilakasanan maka mahasiswa tidak hanya sukses akademis saja tetapi sukses di kehidupan social , ” tutupnya.(IM)