Notification

×

Iklan

Iklan

Prospek Menjanjikan Bertanam Jagung di Tanah Datar

13 Oktober 2016 | 04:20 WIB Last Updated 2016-10-12T21:22:14Z

Tanah Datar - Kebutuhan jagung kering di Kabupaten Tanah Datar khususnya Kecamatan Lintau Buo dan Lintau Buo Utara saat ini masih belum mencukupi, terutama untuk kebutuhan pakan ayam petelur. Saat ini kebutuhan jagung untuk pengusaha peternak ayam di daerah Lintau 40 ton perhari, sedangkan ketersediaan bahan baku pakan ternak ayam terutama jagung baru mencapai  7 ton per bulan. Untuk itu terpaksa para peternak ayam di daerah ini mendatangkan dari daerah luar seperi dari Pasaman dan Pesisir Selatan. Hal ini disampaikan Maizar lebih akrab dipanggil Maical, pada saat panen jagung bibit F1 di lahan miliknya Nagari Tapi Selo Lintau Buo Utara, Selasa (11/10).

Maical yang juga anggota kelompok tani Saiyo Sakato Nagari Tepi Selo ini jelaskan kebutuhan jagung untuk daerah ini cukup tinggi dan harganya cukup menjanjikan perkilonya Rp.3.700, ini tidak jauh beda dari bertani padi sawah dan hama tanaman yang mengganggu hampir tidak ada, kalau pun ada paling babi dan itu bisa diatasi, tuturnya. 

Anggota kelompok yang lain belum ada yang berminat untuk mengikutinya, karena masih belum intensifnya sosialisasi dan bantuan bibit juga terlambat datang jadi dengan cara swadaya ia berupaya mendatangkan bibit dan mengusahakan berkebun jagung ini.

Kendala yang dihadapi saat ini yaitu terbatasnya peralatan mesin pengupil jagung, karena produksinya sudah mencapai puluhan ton terpaksa peralatan ini dipinjam dari daerah lain. Masalah pengairan juga saat ini musim kering juga terkendala. Aliran air ada yang selalu mengalir namun lahannya tinggi dari aliran air tersebut, itu sangat menjadi kendala jadi ia saat ini sangat membutuhkan peralatan seperti mesin pompa air, mesin pengupil jagung, mesin pengolah tanah (mesin bajak) dan mesin semprot hama yang pakai batterai 5 buah, jelas Maical kepada Bupati Irdinansyah Tarmizi yang saat itu hadir di perkebunan miliknya. 

Bupati Irdinansyah Tarmizi yang melihat prospek berkebun jagung di daerah Lintau ini cukup baik maka ia menghimbau kepada kelompok tani dan petani lain di daerah Tanah Datar untuk dapat mengembangkan ini, karena kebutuhan untuk pakan tenak ayam saja belum terpenuhi dan harga jualnya juga cukup tinggi. Selain itu ia juga berharap dari jagung ini tidak hanya bijinya yang dapat kita manfaatkan namun kalau bisa kita manfaatkan seperti kulit, tongkol, batang maupun daunnya dapat diolah sehingga termanfaatkan dengan baik, jelas Irdinansyah.

Irdinansyah juga berharap kalau bisa jangan kita mengimpor jagung dari daerah lain, tetapi petani kitalah yang akan mengekspor ke daerah lain. Menanggapi permasalah dan kendala yang dihadapi petani bupati berjanji akan mengupayakan kebutuhan tersebut untuk kelompok tani sehingga akan dapat dimanfaatkan bersama. Kita juga punya Akademi Komunitas Tanah Datar di Tigo Jangko yang dapat menciptakan peralatan yang dibutuhkan, ini juga bisa kita berdayakan, jelas Irdinansyah.

Sebelumnya Rukmini Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Nagari Tapi Selo jelaskan saat ini tersedia bibit 3 ton untuk itu kita akan berupaya mensosialisasikan dan menyalurkannya ke petani, jelasnya. (Irfan/Hady).

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update