Payakumbuh -Semenjak berdiri 23 Maret 1935,MTI Koto Panjang kecamatan Lampasi Tigo Nagari sudah banyak melahirkan lulusan yang mampu mengabdikan keilmuannya di tengah myarakat. terutama keilmuan agama yang menjadi pelajaran utama di Madrasah ini.
Sampai saat ini Kepala kankemenag beserta jajaran selalu melaksanakan pembinaan rutin terhadap siswa dan pegawai di MTI Koto Panjang. Jumat (14/10) bertempat di Mushalla Mubarak kegiatan pembinaan melalui kegiatanmuhadarah dihadiri oleh seluruh siswa di bawah Yayasan Pendidikan Islam Mukhtar Engku Lakung MTI Koto Panjang. Disini Para siswa menampilkan kebolehannya berpidato, ceramah, khutbah, hafidz dan dialog dalam bahasa Arab dan Inggris.
Sejenak suasana berubah disaat penampilan Syukri, adalah Syukri (13) siswa kelas VIII pada MTI Koto Panjang menerjemahkan ayat ayat Alquran. Syukri adalah seorang yang berkebutuhan khusus. Allah Maha Kuasa memperlihatkan kekuasaanNya pada diri seorang Syukri, disamping kelemahan fisik, Syukri memeliki kompetensi tarjimbahasa Arab yang baik. Melihat langsung Syukri tampil dengan hafidz surat Al Fajr dalam kegiatan muhadarah, membuat kita kaget.
Sedikit kronologi sekedar menguji saat Syukri menerjemahkan surat tersebut tampa melihat terjemahan yang tertulis pada tafsir, membuat hadirin kagum. Karena penasaran, Asra Faber coba buka secara acak ayat al qur’ an, dan menyuruh Syukri terjemahkan dan di simak dengan tafsir. Siswa inklusi yang membuat para hadirin terharu dan kagum.
Asra Faber kembali mencoba berdialog dengan Syukri dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab, sebagai penerapan program unggulan madrasah. Syukri begitu lancar berdialog dan menjawab pertanyaan dengan 2 bahasa tersebut.
Kami coba mencari kronologi Syukri, kita temui guru kelasnya yaitu Zainal. Syukri adalah siswa yang hebat di setiap mata pelajaran. Syukri Rangking 1 di kelasnya dengan nilai nahu syaraf 100, dan perdana di sini. Disamping kelebihannya, Syukri memiliki kelemahan yaitu jangan remehkan dan ejek kelemahan fisiknya, kalau hal ini terjadi, Syukri akan emosi dan sulit untuk dikendalikan. Jadi Syukri butuh pendampingan khusus dan mengertipsikologinya. Syukri bercita-cita menjadi seorang ahli kitab, karena dia tidak bisa kerja keras dengan keadaan fisiknya yang tidak mendukung, ucap Zainal.
Tidak puas dengan penjelasan guru, kami coba jumpai orang tua Syukri di Padang Aur Kelurahan Padang Sikabu Kec. Latina Payakumbuh. Syukri lahir di Payakumbuh 6/1/2003 dari pasangan Bahari asli Lombok berprofesi sebagai tukang dengan Elwia Marta seorang ibu rumah, mereka berjodoh saat merantau di Malaysia. Syukri terlahir dengan persalinan kurang sempurna dan mesti di vakum, di usia 4 tahun Syukri mengalami hal yang diluar dugaan dan sulit dipercayai dalam akal sehat serta menangis terus menerus.
Sejak kejadian itu, Syukri mesti menjalani perawatan yang intensif dari dokter Dr. Fitrizal dan Dr. Askarudin. Karena Syukri ada kelainan pada syaraf motoriknya. Syukri baru pandai jalan usia 7 tahun. Awal bersekolah di salah satu SD negeri di Piladang Kab. 50 Kota, untuk pergi dan pulang sekolah Syukri harus selalu digendong karena susah berjalan. Atas kehendak Syukri, kami memindahkan pendidikan Syukri ke SLB Centre Payakumbuh dibawah kepemimpinan Bu Dewi. Bu Dewi menitipkan Syukri di SDN 47 Payakumbuh hingga tamat disana, dibawah asuhan Rina seorang guru tuna netra. Saat ini Syukri selalu dibawah kontrol ahli syaraf dr. Lily Ana di RSUD Adnaan WD Payakumbuh.
Syukri sangat menyukai membaca kitab kuning, al qur’ an dan kitab hadits. Di rumah Syukri punya pustaka sendiri yang dipenuhi kitab-kitab islami. Jika usia saya panjang bu, saya mau dirikan pustaka islam di kampung ini. Saya mau meneruskan profesi kakek sebagai seorang pendakwah dan penyuluh agama di masyarakat. Syukri ini adalah cucu almarhum buya Muchni Zen seorang penyuluh agama islam di Departemen Agama Kota Payakumbuh. Syukri adalah penyanyi dan pembaca puisi pada saat pencanangan Payakumbuh Sebagai Kota Inklusi di Indonesia oleh Menteri Pendidikan Republik Indonesia, tutup Elwia.
Kepala kankemenag Kota Payakumbuh, Kasi Penmad dan pengawas PAI menyerahkan bantuan seadanya kepada orang tua Syukri, untuk mewujudkan cita-cita Syukri membuat pustaka islami, Asra Faber memesankan agar orang tua dan masyarakat mengenal psikologi dan memotivasi Syukri untuk mewujudkan cita-citanya yang mulia ini, ucap Asra Faber.(UL)
Sumber : Berita Sumbar