Nagari Balimbing terkenal dengan Rumah Tuo Kampai Nan Panjangnya, bangunan tua ini sudah ratusan tahun dan tidak mempergunakan paku dalam konstruksi bangunannya. Selain itu di nagari ini masih banyak rumah-rumah gadang yang tidak terawat lagi. Untuk dalam rangka melestarikan kebudayaan dan peninggalan sejarah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan bantuan untuk pembangunan baru rumah adat dan rehab bangunan rumah adat tersebut.
Ketua Komunitas Kampung Adat Balimbing Sy. Dt. Rajo Mangkuto ucapkan rasa syukur atas perhatian pemerintah terhadap pelestarian nilai-nilai adat di masyarakat terutama di Nagari Balimbing ini. Ia jelaskan bantuan dari Direktorat Kepercayaan dan Tradisi Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut salurkan bantuan sebesar Rp 479.429 ribu untuk pembangunan baru 3 unit rumah dan dua unit untuk rehabilitasi. Hal tersebut disampaikannya pada saat batagak tonggak rumah gadang Suku Simabua, Rabu (12/10) di Nagari Balimbing.
Prof. DR. Herwandi. SH. M. Hum pembina kampung adat Balimbiang jelaskan, menurutnya pembinaan adat ini dimulai dari rumah gadang, baru dari tempat lain seperti surau, masjid balai adat dan lain sebagainya. Kepada Pemerintah Daerah, Herwandi berharap Nagari Balimbiang masuk zona pengembangan wisata sehingga keberadaan rumah gadang ini dapat lestari dan menjadi kebanggaan kita bersama, ujarnya.
Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Prov. Sumbar yang diwakili Koordinator Revitalisasi Desa/Nagari Adat Undri, SS.M.Si sampaikan bahwa kegiatan ini adalah dari pengembangan nagari adat Kementerian revitalisasi desa adat. Bantuan pemerintah ini merupakan momentum yang sangat baik untuk melestarikan adat dan budaya.
Kegiatan ini bersifat gotong-royong jadi tidak ada pengupahan, dan ini juga bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat gotong royong ditengah-tengah masyarakat, pungkasnya.
Sementara itu Wabup Zuldafri Darma dalam sambutannya sampaikan, adat dimulai dari rumah gadang, ini merupakan sebuah tonggak sejarah yang harus dilestarikan, dengan dibangunnya kembali Rumah Gadang Suku Simabua Nagari Balimbiang ini, kita harapkan pemahaman adat bagi generasi muda akan labih dapat dimaknai, dan filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah akan tumbuh dan berkembang pada genesari muda itu sendiri, jelas Zuldafri.
Tanah Datar sebagai pusat adat dan budaya, tentu ini hal ini menjadi kajian kita bersama semua elemen untuk menumbuhkankembangkan di masyarakat agar tidak tergerus era globalisasi dan perkembangan zaman, pungkasnya.
Pesan Wabup, selain Nagari Tuo Pariangan yang saat ini disebut-sebut sebagai salah satu desa terindah di dunia, dan Nagari Balimbiang ini juga punya potensi, untuk kita rangkai dalam daerah destinasi wisata budaya di Tanah Datar, tambahnya.
Hadir pada acara Batagak Rumah Gadang ini, Kepala Dinas Budparpora Tanah Datar, Marwan, SE, Camat Rambatan Drs. Aslamudin, Forkopimca, Tokoh Masyarakat dan tamu undangan lainnya. ( Irfan F/Hady P).