Tanah Datar - Tari kolosal yang akan memeriahkan pembukaan Festival Budaya Minangkabau ke VII yang sebelumnya ini Festival Pagaruyung akan memadukan pola kehidupan masyarat tani di Tanah Datar. Tari ini menceritakan kehidupan masyarakat Minang yang diawali dengan kehidupan sehari hari mulai dari rumah turun kesawah bertanam padi, memanen dan menumbuk padi sampai makan bajamba. Hal ini disampaikan Kadis Budparpora Tanah Datar Marwan. SE, Kamis (13/10) di Istano Basa Pagaruyung.
Tari kolosal tersebut diikuti 300 pelajar SLTP dan SLTA se Tanah Datar dan ini adalah karya dari para seniman yang brasal dari 8 sangar yg ada di Tanah Datar. Properti yang digunakan adalah peralatan pertanian mulai dari ketiding, tampian, tudung, samia, alu penumbuk padi, jamba, sampai kepada piring makan. Tari ini didasari dari tari rantak yang diakhiri oleh 50 penari yang menari di atas pecahan kaca dan piring melayang, jelas Marwan.
Sementara itu Bupati Irdinansyah Tarmizi yang menyaksikan langsung latihan tari kolosal ini, ucapkan terima kasih pada para pelajar, penata tari dan sanggar yang telah berupaya menciptakan kolaborasi yang ditata dengan apik tersebut, ucap Bupati.
Ia berharap keseriusan latihan ini akan dapat memberikan tampilan terbaik nantinya dan akan mengangkat marwah Tanah Datar. Irdinansyah yakin acara ini akan sukses, mari dukung bersama jelasnya, sembari menyemangati para penari.
Kepada Butparpora Irdinansyah pesankan penampilan tari kolosal ini nanti harus didukung oleh sound sistem yang baik sehingga nuansanya akan lebih terasa, jelasnya.
Ia juga tambahkan bahwa kegiatan festival ini nantinya pada saat carnaval juga akan menampilkan berbagai pakaian tradisional yang ada diseluruh daerah di Tanah Datar. Ini tujuannya adalah memperlihatkan bahwa daerah kita kaya akan budaya, pungkas Irdinansyah. (Irfan F).