Notification

×

Iklan

Iklan

Sawah Tertimbun Pasir , Petani Koto Katik Mengadu Ke Kantor Lurah

30 November 2016 | 16:34 WIB Last Updated 2016-12-12T11:13:28Z

Masyarakat petani yang berada di   sekitar pembangunan Padang Panjang  Islamic Center Kelurahan Koto Katik , mendatangi Kantor Lurah setempat Senin (28/11). Kedatangan mereka untuk menyampaikan keluhan mengenai lahan pertanian (sawah) yang baru ditanamnya tertimbun  tanah dan pasir yang berasal dari  proses pengerjaan pembangunan oleh PT.Nindya Karya.

"Kami tidak menghalangi pembangunan,  tapi kalau bisa sumber kehidupan dan penghasilan kami jangan sampai tagaduah (terganggu) ", ungkap Aisyah , salah seorang petani yang sawahnya tertimbun material pasir.

Dari peninjauan ke lapangan, memang benar adanya beberapa piring sawah yang baru ditanami padi sudah tertimbun oleh pasir. "  Akibatnya,  padi yang baru ditanam tersebut  tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, " jelas Fera , Petugas Penyuluh Lapangan ( PPL ) Kelurahan Koto Katik.

Seperti yang diceritakan oleh Arleni dan Aisyah,  sejak awal dimulainya pengerjaan pembangunan oleh PT.Nindya Karya, mereka telah meminta  agar saluran sumber air untuk pertanian (sawah) dibenahi. Sehingga pembangunan yang dilakukan tidak berdampak pada lahan pertaniannya.  Namun harapan dan permintaan tersebut tidak pernah terwujud. 

Saat di konfirmasi tentang kejadian ini kepada Pengawas Pekerjaan, yang bersangkutan mengatakan bahwa untuk penanganan permasalahan dan kebijakannya bukan jadi kewenangannya.  Sementara itu, Humas PT.Nindya Karya (Pembangunan Islamic Center Padangpanjang) Dedi saat dimintai penjelasan menyatakan untuk hal ini bisa ditanyakan ke pimpinan lansung.

Dari keterangan berbagai sumber  yang telah di himpun, Ketua LPM Kelurahan Koto Katik Faizah Hayati,SH , bersama Sekretaris Lurah Gusriyenti dan Kasi Trantibum Nazaruddin,SE telah melakukan pembicaraan dengan pihak manajer pelaksana pembangunan Islamic Center perihal permasalahan terjadi tersebut. Faizah Hayati mengatakan, Pihak PT. Nindya Karya berjanji akan melakukan pekerjaan mengeluarkan tanah yang menimbun lahan pertanian masyarakat tersebut. Serta membuat saluran air untuk lahan persawahan yang ada di sekitar proyek pembangunan Islamic Center.

Manejer proyek pembangunan Islamic Center saat di temui selasa (29/11) tidak berada ditempat karena sedang berada di Medan. Ketika dihubungi untuk konfirmasi melalui ponselnya (08537811xxxx) Fajri salah satu pimpinan proyek pembangunan Islamic Center Padangpanjang mengatakan agar mengkonfirmasi permasalahan ini kepada Kabid Cipta Karya Dinas PU Kota Padang Panjang Widya Kusuma,ST.

Sampai berita ini diturunkan, langkah penanggulangan masalah ini belum dilakukan secara signifikan sesuai harapan mmasyarakat petani yang mengadu tersebut. (Tba/Put)
×
Kaba Nan Baru Update