Padangpanjang--Banyak cara yang dilakukan aparatur perangkat kelurahan untuk mengajak masyarakat sholat berjemaah di masjid maupun di musholla. Seperti yang dilakukan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Guguk Malintang Kecamatan Padangpanjang Timur Delfian Mansur.
“Perlu seni tersendiri untuk merangsang masyarakat untuk sholat berjamaah di masjid dan mushalla. Jika hanya dengan himbauan atau sekedar berbicara di pertemuan-pertemuan jemaah masjid atau majelis taklim, mungkin tidak akan banyak membawa perubahan,” kata Delfian Mansyur ketika menyambut Tim Monitoring Evaluasi KPP Fasum dan Penilaian Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Tingkat Kota Padang Panjang Tahun Anggaran 2016 di Kelurahan Guguk Malintang, Rabu (7/11) kemarin.
Dikatakan, hingga kini katanya, dia bersama warga membuat kegiatan arisan bulanan Tanah Bato Saiyo yang bertujuan meransang warga datang ke mushalla. Setelah dicoba ada 103 orang shalat berjamaah pada malam Jumat, minggu kedua.
“Mereka berada di mushalla menunggu cabut arisan, dari Magrib sampai Isya di Mushalla Al-Hayat Tanah Bato,” katanya.
Kabag Humas Setdako Padangpanjang yang merupakan salah seorang tim monitoring menyampaikan, pihak pengurus masjid atau musholla perlu melakukan berbabagi terobosan, sehingga jemaah bisa betah bertahan di masjid dari Maghrib hingga Isya.
“Kami sangat tertarik dengan terobosan yang dilakukan oleh Pengurus Mushalla Al Hayat Tanah Bato, dengan menggelar arisan bulanan, mereka bisa membuat jemaah betah berada di mushalla hingga waktu Isya,” kata Ampera Salim.
Disampaikannya, jika pengurus-pengurus masjid ataupun mushalla memiliki ide-ide kreatif seperti itu, tentunya tidak akan sulit untuk menyeramakkan sholat berjemaah di masjid maupun musholla.
“Mudah-mudahan gerakan sholat berjemaah yang digalakkan oleh pemerintah daerah mendapat respon yang positif dari masyarakat, apalagi Padangpanjang dikenal dengan julukan kota Serambi Mekah yang kental dengan nuansa Islaminya,” pungkas Ampera Salim. (Kenzie)