Padangpanjang--Jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Padangpanjang, terus bertambah menyusul daerah itu sudah menjadi kota tujuan sejak beberapa tahun terakhir.
Ada penambahan UMKM sebanyak 45 unit selama 2016, ujar Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Padangpanjang, Arpan, Rabu 21/12.
Penambahan itu, katanya tidak begitu signifikan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mencapai sekitar 52 ribu jiwa.
Jenis mata pencaharian masyarakat di Padangpanjang beragam, namun lebih cendrung ke sektor jasa, sebutnya.
Menurut dia, dengan adanya peningkaan jumlah UMKM tersebut, akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat di bumi Serambi Mekkah itu.
Kondisi itu juga akan bisa meminimalisasi angka penggaguran, yang secara tidak langsung akan bisa menyerap tenaga kerja, katanya.
Diskoperindag dan UMKM sendiri pada 2017 menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,70 persen sesuai dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku.
“Target ini adalah target yang moderat ditengah perkembangan regional, nasional dan global yang sedang terjadi saat ini,” kata Arpan.
Seiring dengan target capaian pertumbuhan ekonomi tersebut, maka angka kemiskinan pada tahun 2017 ditargetkan dapat ditekan berada dalam posisi 5,7 persen.
Jika dibandingkan dengan target nasional, angka ini jauh di bawah target nasional tahun 2017 sebesar 9,5 sampai 10,5 persen.
Salah seorang Anggota DPRD Kota Padangpanjang, Hendra Saputra mengatakan pertumbuhan UMKM itu setidaknya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pemko hendaknya juga bisa memperhatikan pelaku usaha dengan melakukan pembinaan sehingga UMKM yang ada di Padangpanjang bisa bersaing baik dari segi produk, maupun pemasarannya, jelasnya. (Kenzie)