Bukittinggi - IAIN Bukittinggi adakan sosialisasi penerimaan beasiswa di aula Student Center IAIN Bukittinggi pada (14/12) lalu. Peserta acara ini yaitu seluruh penerima beasasiswa IAIN Bukittinggi yang berjumlah 466 orang, yang terdiri dari 108 beasiswa bidik misi, 46 beasiswa tahfidz, 175 beasiswa peningkatan prestasi akademik dan non akademik dan 60 penerima beasiswa dasar agama. Sosialisasi ini menghadirkan langsung pemateri Subdit Sarpras dan Kemahasisswaan Dirjen Pendis Kementrian Agama Siti Sakdiyah.
Rektor IAIN Bukittinggi mengungkap terima kasih kehadiran pemateri yang biasanya berhadapan dengan pimpinan sekarang langsung turun menghadapi mahasiswa penerima beasiswa di IAIN Bukittinggi. “Dengan adanya pemateri langsung dari pusat maka bisa lebih memotivasi mahasiswa penerima beasiswa.
Menurutnya Mahasiswa perlu ada pembinaan sehingga bisa meningkatkan soft skill mahasiswa. “Sosialisasi yang diadakan ini merupakan salah satu bukti pembinaan yang dilakukan IAIN Bukittinggi disamping banyak lagi motivasi yang diberikan kepada penerima beasiswa”
Siti Sakdiyah Subdit Sarpras dan Kemahasisswaan Dirjen Pendis Kementrian Agama pemateri sosialisasi ini memberikan pencerahan terkait pengembangan soft skill mahasiswa. Indikator mahasiswa hebat menurutnya harus memiliki kualitas diri, integritas moral, moptivasi, komitmen, punya strategi dan mutakhir (tahu dengan informasi terkini). “Makanya penerima beasiswa harus beda dengan mahasiswa lainnya”.
“Jadi mahasiswa PTAI kepada siapapun harus memiliki hal ini, maka itulah akhlakul karimah yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa. Jangan sampai penerima beasiswa malah yang memusuhbi pemerintah” Pukasnya. Penerima beasiswa menurutnya harus selalu senantiasa merawat dan menjaga keutuhan NKRI.
Pemberian beasiswa kepada mahasiswa menurutnya bertujuan untuk menghidupkan harapan bagi masyarakat kurang mampu dan mempunyai potensi akademik yang memadai untuk dapat menempuh pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi. Dengan beasiswa juga dapat menghasilkan sumber daya insani yang mampu berperan dan memutus mata rantai kemiskinan.
Ia menuturkan penerima beasiswa seharusnya bisa menjadi pilar pemberdayaan di bidang akademik dan masyarakat. “Jangan sampai ada penerima yang anti sosial, penyendiri dan memiliki sifat yang tidak disukai masyarakat. Hendaknya bisa menjadi pribadi yang selalu berusaha keras untuk menjadi pribadi yang sukses” tutupnya.
( Ilham Mustafa)