Notification

×

Iklan

Iklan

SUNTIANG JAWI, EKSOTIKA LAIN DI ARENA PACU JAWI

28 Desember 2016 | 11:35 WIB Last Updated 2016-12-28T08:04:28Z
Suntiang Jawi di Luhak Nan Tuo ( foto : Nilma Yola )


Batusangkar - Pacu Jawi memang telah mendunia. Berbagai aksi joki pacu Jawi dengan angle dan eksotikanya tersebar di media sosial dan media pemberitaan. Namun ada eksotika lain yang tak kalah menarik dan sangat menarik untuk dijadikan obyek fotografi. Adalah  acara " Suntiang Jawi ".

Pacu Jawi  merupakan tradisi di masyarakat Tanahdatar. Sebelum acara pacu Jawi dimulai, ada satu kegiatan yang dinanti , itulah lomba Sunting Jawi.

Sunting Jawi merupakan rangkaian dari Alek Pacu Jawi, meskipun perlombaan Sunting Jawi tidak selalu digelar oleh panitia dan hanya dua atau tiga kali dalam setahun.

Keunikan  Sunting Jawi terletak pada ketrampilan pemilik sapi dalam menghias dan mendandani sapi . Dan sapi-sapi tersebut terlihat unik dan menarik. Keunikan pun semakin meriah kala dipadukan dengan tradisi masyarakat berupa arak-arakan pembawa dulang . 


Kepala Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Budparpora) Tanahdatar Marwan menjelaskan bahwa ada beberapa acara menarik dalam Alek Pacu Jawi. Salah satunya adalah Suntiang Jawi. Beberapa daerah di Tanah Datar yang rutin mengikuti ajang Suntiang Jawi ini antara lain,  Kecamatan Sungai Tarab, Rambatan, Lima Kaum dan Pariangan.

“Hadiah bagi pemenang pada perlombaan Sunting Jawi memang tidaklah besar, namun harga jual sapi pemenangnya akan meningkat,” ungkap Marwan.

Agenda pariwisata Alek Pacu Jawi dengan segala rangkaian acaranya, adalah sarana penting dalam melestarikan budaya dan tradisi masyarakat . Di arena pacu Jawi, bentuk kesyukuran pasca panen dituangkan. Dan menyatukan anak nagari dalam meningkatkan sektor pariwisata di Luak Nan Tuo. 


"Alek Pacu Jawi ini mempunyai dampak positif bagi perekonomian dan sosial budaya masyarakat dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat,"  jelas Pak Kadis Pariwisata ini.


Pemerintah Kabupaten Tanahdatar, tambah dia, akan terus menjadikan iven Pacu Jawi menjadi Alek Pariwisata Nagari.  "Kegiatan Pacu Jawi tersebut bisa dijadikan sebagai alek anak nagari yang sampai saat ini terus kita dorong untuk terus berkembang dan menjadikannya iven pariwisata Sumatera Barat umumnya dan Tanahdatar khususnya," sebutnya. 

Ditempat terpisah  Ketua Persatuan Olahraga Pacu Jawi (Porwi) Tanahdatar, Khairul Fahmi mengatakan, alek Pacu Jawi adalah kearifan lokal masyarakat Luhak nan Tuo usai panen yang perlu dilestarikan. Keberadaanya mampu meningkatkan sektor pariwisata di daerah setempat. 


"'Alek Pacu Jawi ini mempunyai dampak positif bagi perekonomian dan sosial budaya masyarakat , dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Lebih kurang 1000 orang datang untuk menyaksikan balapan ini," katanya. 


"Disamping itu, bagi peternak sapi juga dapat meningkatkan kesejahteraannya. Setiap sapi pacuan akan punya nilai jual yang tinggi dibanding sapi biasa," katanya. 


Saat ini, Alek Pacu Jawi  bukan sekedar milik orang Tanahdatar saja, namun sudah menjadi even Sumatera Barat.  Pacu Jawi yang telah ada sejak ratusan tahun lalu adalah sarana hiburan yang ditunggu-tunggu masyarakat. Ada perpaduan seni dan tradisi masyarakat didalamnya. 

Biasanya diiringi oleh arak-arakan pembawa dulang dan sapi-sapi terbaik yang didandani sunting dan pakaian. Dan derap rancak musik tradisional Minangkabau ,  Gendang Tasa dan Talempong Pacik menambah riuhnya sorak sorai penonton. Di sisi lain, ada permainan tradisional yang dimainkan oleh anak-anak menambah ramai acara Alek Pacu Jawi.


Alunan Musik Gendang Tasa dan Talempong ( foto : Nilma Yola )

Keramaian ini mampu mengundang anak-anak hingga orang tua rela berbondong-bondong datang ke lokasi pertandingan agar bisa menyaksikan secara langsung dari dekat tradisi yang sudah turun-temurun beberapa generasi ini. Dari berbagai sudut Jorong dan nagari mereka datang.

 Bahkan yang menarik lagi dari tradisi pacu jawi adalah sapi-sapi yang akan ikut bertanding ternyata juga memiliki kepopuleran. Tak sedikit pengunjung yang menyempatkan diri untuk berfoto bareng dengan para sapi-sapi peserta sebelum pertandingan dimulai. Apalagi sapi-sapi para peserta biasanya dihias dengan Suntiang, yaitu pernak-pernik hiasan yang mengandung unsur warna-warna cerah . Dengan begitu, sapi-sapi tampil cantik dan menarik perhatian banyak pengunjung sebelum turun ke lintasan.
( I Bee/ Kenzie )


IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update