Ada sebuah Bofet legendaris di tengah kota Padang Panjang, yaitu Bofet Gumarang. Satu makanan khas yang sering dipesan oleh para pengunjung Bofet tersebut adalah Ampiang Dadiah. Sekilas mari kita ketahui, makanan lezat kaya manfaat ini.
Dalam bahasa Minang "Ampiang" diartikan "berdekatan " . Ampiang dapat pula dimaknai beras ketan yang ditumbuk pipih, enak dimakan dengan "Dadiah" atau susu yang sudah dikentalkan. Dari perpaduan dua bahan istimewa ini terciptalah makanan lezat Minangkabau " Ampiang Badadiah ".
Dari beberapa penelitian diketahui bahwa dadiah mengandung bakteri baik yaitu asam laktat (Lactobacillus casei) yang potensial sebagai probiotik. Asam laktat di dalam dadiah berperan dalam pembentukan tekstur dan cita rasa. Bakteri asam laktat dan produk turunannya mampu mencegah timbulnya berbagai penyakit seperti mencegah enterik bakteri patogen, menurunkan kadar kolesterol di dalam darah, mencegah kanker usus, anti mutagen, antikarsinogenik, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, dadih diduga efektif sebagai antivaginitis.
Dadiah adalah yogurt tradisional khas Minangkabau yang terbuat dari susu kerbau. Sedangkan Ampiang dibuat dari Padi pulut atau padi ketan di rendam dengan air beberapa jam, dikeringkan dan direndang dalam sebuah belanga yang dibakar api kayu kering. Ampiang di Sumbar umumnya merupakan produksi rumah tangga yang terdapat di Batipuh Baruah, Kecamatan Batipuh Tanahdatar tepatnya di jorong Ladang Laweh sekitarnya.
Di Batipuah, ampiang juga menjadi makanan disaat kematian pada waktu acara bakayu. Ampiang juga dapat dijadikan kue. Namanya kue ampiang.
Pengrajin Ampiang umumnya adalah " induak induak" atau kaum ibu. Mereka membuat ampiang di "dangau" atau pondok ampiang yang lazim berada didekat rumah masing masing. Pengerajaannya harus beberapa orang, minimal 3 orang. Satu orang menumbuk, satu menimang dan satu lagi merendang.
Setelah padi rendang itu terdengar mulai meletup letup maka hasil rendangan itu di tuang kedalam " lesung batu". Selanjutnya di tumbuk selagi panas panas supaya tidak lengket satu sama lain, maka satu orang diantaranya ditugasi menimang atau membalik balik padi yang berada dalam lesung batu tadi dengan tangan.
Setalah semua beras ketan itu pipih, maka dikeluarkan dari lesung lalu kemudian "ditampi" untuk memisahkan dedak dengan beras Ampiang itu dengan Niru yang terbuat dari bambu. Ampiang disamping untuk kue juga kawan yang pas untuk dimakan dengan dadiah campur " tangguli" . Diatasnya disiram air Gula saka atau gula merah dan ditabur kelapa parut . Inilah yang disebut dengan "Ampiang badadiah ".
Ampiang badadiah banyak dijual di berbagai bofet. Di Padang Panjang Ampiang Badadiah dijual di Bofet dan restoran di Padang Panjang, diantaranya bofet Gumarang.
Bofet Gumarang berada di jantung kota tepatnya di depan terminal Microlet dan sudah terkenal dengan Ampiang dadiah, bubur kampiun dan es tebak termasuk makanan lainnya.
Yang paling enak Ampiang itu di makan dengan " kapalo dadiah". Kapalo dadiah adalah dadiah yang berada di bagian atas tabung dadiah yang terbuat dari bambu dipotong potong.
Jika Anda berkunjung ke Padang Panjang, jangan lupa singgahlah di Bofet Gumarang. Dan jangan lewatkan untuk icip-icip " Ampiang Badadiah" .
Budi