Notification

×

Iklan

Iklan

AYO PEDULI , PENDERITA HIV-AIDS MENINGKAT DI PADANG PANJANG

27 Januari 2017 | 09:49 WIB Last Updated 2017-01-27T03:01:13Z

Padang Panjang - Menurut Data Sensus 2014  , Kota Padang Panjang memiliki jumlah penduduk sebanyak 49.451 jiwa. Sebanyak 60% adalah angkatan kerja yang tergolong usia produktif. Besarnya jumlah usia produktif di Padang Panjang merupakan potensi yang luar biasa dan harus dikelola dengan baik. Karena pemuda adalah aset dan penentu masa depan.

Namun,  ancaman terhadap gangguan dan sumber perusak masa depan generasi muda sangatlah banyak. Persoalan seks bebas, penyalahgunaan narkoba ,dan HIV-AIDS juga sudah mengintai kehidupan generasi muda Kota Padang Panjang.

Ketua PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Ade Devita yang sebelumnya adalah Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang menjelaskan mengenai adanya trend kenaikan jumlah penderita HIV di Kota Padang Panjang. "Pada tahun 2015 jumlah penderita HIV di Kota Padangpanjang tercatat berjumlah 7 orang,  dan pada tahun 2016-2017 saat ini, sudah berjumlah 18 orang dan rata rata mereka masih dalam usia produktif", jelas Ade di ruang kerjanya Rabu, 25 Januari 2017.

Penularan virus HIV/AIDS sendiri biasanya apabila melakukan hubungan intim dan bersentuhan langsung cairan yang ada pada tubuh kita kepada tubuh si penderita.

Langkah Penyuluhan Dan Penanganan ODHA

Lebih lanjut Ade juga mengatakan bahwa beberapa program telah dilakukan. Misalnya dengan dibukanya Layanan Konseling  bagi ODHA di Puskesmas.  "Pemeriksaan akan dilakukan secara tertutup dan dirahasiakan serta di jadwalkan sesuai dengan jadwal konselor yang berada di puskesmas setempat, kapan dan dimana akan dilakukan pengecekan hanya konselor dan calon pasienlah yang mengetahui", terang Ade kepada pasbana.com di ruang kerjanya.

Selain program Screening HIV/AIDS,  Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang juga aktif  melakukan penyuluhan ke sekolah- sekolah yang ada di Kota Serambi Mekah ini. Mulai dari  tingkat SD hingga Perguruan Tinggi, guna  memberikan pemahaman terhadap bahaya pergaulan bebas dan pengguna Narkoba yang bisa menimbulkan masyarakat terjangkit Virus HIV/AIDS tersebut.

Kepada mereka yang sudah positif terkena  HIV /AIDS diharapkan untuk selalu menjaga diri dan tetap rutin makan obat agar selalu kuat dalam menjalankan aktivitas kehidupan seperti biasa. Dan bagi  keluarga ODHA ( Orang Dengan HIV-AIDS ) , agar tidak mengucilkan dan menyebarkan kabar tersebut kepada orang lain agar si penderita bisa tetap bergaul seperi layaknya masyarakat biasa.

Program penyuluhan dan penanganan mengenai HIV-AIDS ini merupakan rencana kerja Dinas Kesehatan Padang Panjang sejak tahun lalu dan rencananya pada tahun 2017 ini akan dijalankan secara maksimal,  mengingat penderita HIV di Padang Panjang ada kecenderungan terus bertambah dari tahun-tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk masyarakat yang memang pekerjaannya sangat beresiko dapat menularkan penyakit untuk dapat lebih berhati hati dalam menggunakan alat alat kerjanya, sepeti pisau silet yang di gunakan untuk pencukur rambut, Sebaiknya agar di gunakan sekali pakai saja, begitu pula untuk pekerja tata rias wajah yang bersentuhan langsung kepada konsumennya. kewaspadaan seperti ini dilakukan agar kita dapat terhindar dari penyakit yang akan menyerang tubuh kita. 

" Yang jelas tetap jaga kebersihan, olahraga teratur , makan makanan yang bergizi dan jauhi Narkoba serta pergaulan seks bebas, dan yang terpenting jaga keluarga kita masing masing awasi dan berikan pemahaman yang tepat, " pungkas Ade Devita.

Pemahaman Keislaman Penting Ditanamkan Kepada Generasi Muda

Pendidikan Islam yang komprehensif guna mencegah berbagai hal yang dapat mendorong perilaku seks bebas serta menindak pelaku seks bebas adalah salah satu solusi dalam pencegahan. Aturan yang komperehensif ini hanya ada dalam Islam. Islam membangun masyarakatnya berdasarkan keimanan dan ketakwaan. 

Maka Islam mengatur pergaulan laki-laki dan perempuan, melarang berbagai media yang menyuguhkan konten yang merusak, menerapkan pendidikan Islam yang bertujuan membentuk generasi cerdas dan bertakwa, serta memberlakukan sistem sangsi bagi pelaku pelanggaran, termasuk pelaku seks bebas yang telah baligh (dewasa).

Selain tentunya mengobati mereka yang terkena bukan karena perilaku seks bebas, seperti transfusi darah, istri dari suaminya yang ‘nakal’, atau janin dari ibunya. Dengan semua aturan itulah maka rantai penularan penyakit HIV-AIDS dapat diputus. 

Jadi, jangan sampai masa depan bangsa ini hancur karena generasinya hancur akibat HIV-AIDS, segera kembali kepada keimanan dan ketakwaan, kembali terapkan aturan Islam secara total dalam sistem kehidupan kita. Ini hanya bisa diterapkan kalau kita cerdas tentang Islam, terus rakyat dan pemimpin mau menerapkan semua aturan Islam ini dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

(Putra)

PILKADA 50 KOTA




×
Kaba Nan Baru Update