Pasaman Barat - Akhirnya angkutan massal yang akan mengantarkan masyarakat dari satu daerah ke daerah lain di Pasaman Barat bertambah. Kementerian Perhubungan RI menyerahkan 8 unit angkutan perintis untuk daerah terisolasi .
Bupati membenarkan adanya bantuan angkutan tersebut dan layanan transportasi juga bisa ditingkatkan. “Angkutan ini sebagai bentuk peningkatan layanan transportasi pemerintah kepada masyarakat,” kata Bupati Pasaman Barat, Syahiran saat menerima bantuan angkutan di Simpang Empat, Senin lalu (23/01).
Ia mengatakan bantuan yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat dari sektor angkutan massal. Terutama untuk rute yang masih terpencil.
Kepala Dinas Perhubungan Pasaman Barat, Andrinaldi didampingi Kepala Bidang Lalu-Lintad Jalan, Andima menjelaskan beberapa rute yang ditempuh dari 8 unit bus DAMRI yaitu:
Ia menyebutkan angkutan bus Damri itu akan dengan rute yang telah ditentukan.
- Simpang Empat - Mandiangin PP
- Simpang Empat-Mudiak Simpang PP
- Simpang Empat-Bateh Samuik Tombang PP
- Simpang Empat-Desabaru PP
Sementara untuk pool siaga dari bus DAMRI tersebut di terminal Simpang Empat.
“Empat rute itu nantinya akan dilayani oleh delapan unit bus Damri. Jadi satu rute dua bus,” ujarnya.
Sedangkan untuk ongkos atau tarif belum dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan. Kemungkinan bus tersebut akan beroperasi pada akhir Januari mendatang.
“Untuk ongkos, kami masih menunggu keputusan dari kementerian berapa nantinya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumbar, Amran mengatakan di Sumbar daerah yang terpencil pada umumnya sudah mendapatkan bantuan angkutan massal, seperti Mentawai, Dharmasraya, Solok Selatan.
Namun tidak sebanyak yang diterima oleh Pasaman Barat sebanyak delapan unit.
“Di Sumbar cukup banyak mendapatkan bantuan angkutan massal ini. Kita terus akan upayakan perbaikan transportasi massal di Sumbar,” katanya.
Sedangkan bentuk pengoperasian angkutan massal disubsidi oleh pemerintah. Artinya, masyarakat tetap membayar ongkos tapi tidak penuh.
“Misalnya berapa persen kita berikan subsidi dari ongkos normal,” katanya.(pasbarmaju)