Menikmati libur akhir pekan bagi pecinta olahraga extreme terbang layang dengan menggunakan parasut, menjadi sebuah alternatif pelepas penat dalam menjalani aktifitas sehari-hari, tak hanya bagi pecinta olahraga extreme saja, menikmati para pilot paralayang yang sedang memacu adrenaline- nya di udara juga menjadi tontonan menarik bagi masyarakat umum.
Bermodalkan keyakinan dan kebersamaan yang kuat, masyarakat di Nagari Guguk Malalo Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar, mencoba memunculkan potensi wisata yang ada di Nagari Guguk Malalo tersebut, meskipun belum mendapat bantuan dana nagari dari pemerintah, namun mereka mampu menggelar sebuah kegiatan Fun Fly Paralayang hanya untuk memunculkan potensi wisata di kampung mereka.
Saat saya mencoba menyaksikan kegiatan yang di gelar selama dua hari pada tanggal 1 dan 2 Januari tersebut, terlihat para penerjun sangat bersemangat memacu adrenaline mereka melayang-layang di udara sambil menikmati keindahan alam Danau Singkarak.
Untuk terjun menggunakan paralayang tersebut, para penerjun yang juga disebut dengan pilot paralayang, terlebih dahulu harus mendaki bukit Macau Duo yang berada di Jorong Kanang Nagari Guguk Malalo untuk memulai Take off penerjunan mereka.
Dari puncak bukit Macau Duo para pilot paralayang sudah bisa menikmati indahnya pesona Danau Singkarak dari ketinggian, saat berada disana pun, danau Singkarak terlihat sepenuhnya dari ujung ke ujung. Dengan potensi alam di sekitar lokasi Take off yang sejuk dan pemandangan alam yang sangat indah.
Bukit Macau Duo Malalo bisa menjadi tempat favorit bagi atlit Paralayang.Tak hanya di lokasi Take Off, di lokasi landing yang berada di jorong Baing Nagari Guguk Malalo pun tak tampak tak mau ketinggalan menyajikan keindahannya, ya.. tempat itu merupakan sebuah lapangan yang berada tepat di tepian Danau Singkarak.
Ketua Pelaksana kegiatan Fun Fly Paralayang Suharmen yang akrab disapa Amin mengatakan, acara yang di gelarnya bersama masyarakat ini, terselenggara atas partisipasi dan swadaya dari masyarakat di Nagari Guguk Malalo ini.
“Kegiatan ini murni dari kami masyarakat di Nagari guguk Malalo, kami hanya ingin potensi wisata di Nagari Guguk Malalo ini dapat dikelola dengan baik dan tak mati begitu saja karena ketidak tahuan masyarakat tentang potensi wisata yang sangat indah ini,” ujar Amin yang di damping Napoleon selaku ketua pemuda setempat.
Ditambahkan Amin, dirinya bersama masyarakat setempat, akan berencana mengembangkan lokasi take off yang baru untuk pilot Paralayang di Rimbo Tapanggang.
Mendengar nama Rimbo Tapanggang (terbakar) pastinya menjadi pertanyaan bagi sebagian masyarakat, kenapa tempat tersebut dinamakan Rimbo tapanggang. Ya.. dari informasi dari masyarakat setempat, ada keunikan tersendiri di Rimbo Tapanggang, Rimbo yang dalam artiannya adalah hutan, sering terbakar sendiri tanpa penyebab yang jelas. Makanya tempat itu dinamakan Rimbo Tapanggang atau Hutan Terbakar.
“ Kami akan mencoba membuka lokasi take off baru yang berlokasi di Rimbo Tapanggang. Dari atas Rimbo Tapangang para pilot paralayang dan wisatawan nantinya, juga dapat menikmati keindahan alam di Nagari Guguk Malalo, dengan latar belakang alam hijau yang masih asri dan pesona keindahan dari Danau Singkarak. Untuk tempat landingnya sendiri masih di tempat yang sama yakni di Lapangan Pelita 5 luak jorong Baing Nagari Guguk Malalo,” terang Amin.
Para pilot Paralayang yang telah mencoba memacu adrenaline nya di Nagari Guguk Malalo itu, mengaku sangat takjub dengan apa yang di temukannnya di Nagari tersebut. Muali dari alamnya, hingga keramahan masyarakat setempat membuatnya ingin berlama-lama di Nagari yang berada di tepian Danau Singkarak itu.
“Pemandangan di atas luarbiasa sekali, alamnya sangat cantik, untuk keamanan terbangpun terbilang sangat bagus, tak hanya itu, masyarakat disini juga sangat baik, ramah dan mendukung kegiatan kita disini,” ujar Kris Chapunx, Riki Jmr dan Atos pilot Paralayang yang telah menikmati keindahan alam di Nagari Guguk Malalo.
Herman Sugiarto tokoh Mayarakat setempat yang juga Anggota DPRD Tanah
Datar berharap, agar even Eksibisi Paralayang ini bisa dijadikan agenda tahunan di Kabupaten Tanah Datar .
“Untuk mewujudkan impian ini, masyarakat sudah bergotong royong, karena hal ini mampu meningkatkan ekonomi masyarakat yang ada disekitar lokasi. Dan untuk lokasi yang ada saat ini pun, tampaknya sudah bisa lokasi kejuaraan Paralayang untuk Tingkat Nasional bahkan Internasional,” terang Herman yang juga mantan Wali Nagari setempat.
Sementara, Bupati Irdinansyah Tarmizi yang membuka secara resmi Eksibisi Paralayang di Bukit Macau Duo Nagari Guguak Malalo ini, memberi apresiasi tinggi kepada masyarakat Nagari Malalo Kecamatan Batipuh Selatan itu. Hal ini dikarenakan kegiatan terlaksana berkat swadaya masyarakat tanpa ada dukungan dana dari nagari maupun kabupaten.
“Semua dana ditanggung oleh masyarakat, hal ini yang patut diapresiasi dan dihargai. Saya akan minta KONI melatih anak-anak Malalo menjadi atlet paralayang yang handal dan bisa mengharumkan nama daerah bahkan kalau perlu Nasional, dan Kita juga akan melengkapi sarana dengan membeli alat-alat paralayang untuk mendukung kegiatan ini,” ujar Irdinansyah.
Bupati Tanah Datar itu juga berpesan agar masyarakat dapat menyambut para atlet dengan baik sehingga mereka merasa terkesan datang ke daerah Malalo.
Dan menjadi tempat favorit dalam olahraga udara. (*)
Ditulis oleh: APIZ JACKSON