Notification

×

Iklan

Iklan

PERTANIAN BERBASIS TEKNOLOGI, HANTARKAN PADANG PANJANG SURPLUS BERAS

05 Januari 2017 | 17:44 WIB Last Updated 2017-01-05T16:34:43Z

Padang Panjang - Petani di Kota Padangpanjang, bisa memproduksi padi dalam kurun waktu setahun sebanyak sebanyak 6.480 ton dengan luas tanam 1.696 hektare.

"Jumlah produksi padi itu setelah dikalkulasikan empat kali panen dengan empat kali musim tanam dalam satu tahun," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Padangpanjang Ade Navrita Anas, Rabu kemarin.

Jumlah panen padi tersebut, tambahnya lebih besar dari tingkat kebutuhan beras dari masyarakat Padangpanjang sekitar 5.500 ton pertahun dengan jumlah penduduk sekitar 50 ribu jiwa.

"Artinya Padangpanjang selalu surplus tiap tahunnya terhadap beras," katanya.
Ia menyebutkan lahan pertanian basah di Padangpanjang ada sekitar 630 hektar, sekitar 565 hektare ditanami padi oleh patani setempat. "Sisanya adalah tanaman holtikultura dan lainnya," ujarnya.

Pemko Padangpanjang, tambahnya terus meningkatkan jumlah produksi padi untuk menjadikan daerah itu swasembada pangan.

"Untuk pangan Padangpanjang bertumpu pada padi, sehingga dalam rangka penyukseskan swasembada pangan harus meningkatkan produksi padi setiap tahunnya," sebutnya.

Dalam pencapaian peningkatan produksi padi setiap tahunnya, Pemko Padangpanjang melakukannya dengan teknologi yang ada saat ini.
"Ada sejumlah program pertanian peningkatan produksi padi seperti sistem sri, legowo, padi salibu dan pola pertanian organik," sebutnya.

Ketua Kelompok Tani Simbaru di Padangpanjang, Radikal menyebutkan, program pemerintah dalam menciptakan swasembada pangan harus di dukung, karena akan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami di kelompok tani sudah mualai menerapkan sistim pertanaman padi salibu sebagai upaya mendukung program ketahanan pangan nasional. Mudah-mudahan bisa berproduksi sesuai dengan yang diharapkan," katanya. (Kenzie)


IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update