Padang Panjang - Pertolongan Pertama adalah salah satu ilmu yang harus diketahui dan di miliki oleh Relawan Palang Merah Indonesia. Keahlian dan keterampilan dalam pertolongan pertama menentukan keberhasilan dalam meminimalisir cedera dan resiko pada korban. Menyadari kondisi dan letak geografis Kota Padang Panjang yang rentan terjadinya bencana antara lain gempa bumi dan kecelakaan lalulintas, pelatihan pertolongan pertama menjadi hal penting untuk dilakukan. Untuk itu PMI Kota Padangpanjang pada hari Selasa (17/01) melaksanakan latihan PP (Pertolongan Pertama), yang dilanjutkan dengan Simulasi kegiatan pertolongan pertama di halaman Markas PMI Kota Padangpanjang pada hari Sabtu (20/01).
Irelisofa,SH selaku Kepala PMI Kota Padangpanjang mengatakan bahwa kegiatan latihan dan simulasi pertolongan pertama ini untuk mempersiapkan relawan yang memiliki keterampilan untuk tindakan pertolongan pertama. " Ke depan kita akan lebih intensif dan rutin melakukan simulasi Pertolongan Pertama untuk bisa maksimal dalam memberi bantuan pada masyarakat, " jelas Kepala Markas PMI Kota Padangpanjang yang lebih akrab di panggil Topan ini.
Kegiatan simulasi yang dilaksanakan PMI Padang Panjang ini cukup menarik perhatian dan mengejutkan masyarakat yang kebetulan melintas di Jalan KH. Ahmad Dahlan - Padang Panjang. " Ambo kiro sabana ado kecelakaan ternyato icak-icak se..., " ujar Drs.Yulfamid diantara kerumunan masyarakat yang menyaksikan simulasi tersebut.
Untuk meningkatkan kapasitas relawan dalam hal pertolongan pertama ini, pihak PMI Padang Panjang menghadirkan Herki Toni, SKM, MARS ( ahli anastesi ) dan Ns. Hendri, S.Kep. (Pelatih/Instruktur PP). Dengan pelatihan dan pemberian ilmu dasar pertolongan pertama ini diharapkan PMI Padangpanjang dapat memperlihatkan eksistensi dan kcakapannya dalam penanganan dan membantu masyarakat pada saat diperlukan.
"Penyelamatan nyawa korban adalah fokus utama dalam kegiatan simulasi ini, makanya tema Selamatkan nyawa korban kecelakaan lalulintas di jalan raya , karena Kota Padangpanjang merupakan jalan perlintasan yang ramai dan memiliki kerawanan terjadinya kecelakaan," ujar Ns.Hendri,S Kep pelatih PP. Tidak itu saja kegiatan simulasi terlihat nyata karena didukung dan menggunakan properti yang membuat kelihatan seperti nyata.
Di akhir kegiatan simulasi , pelatih Herki Toni mengharapkan agar ilmu yang diterima oleh relawan harus terus ditingkatkan lagi tentunya dengan sering melakukan simulasi yang berkelanjutan. (tba)