Oleh: Indra Utama ( Urang Padangpanjang)
Partisipasi anak muda di dalam pembangunan intangible
Indokator pemerintahan yang berhasil tentu tidak hanya dapat dilihat dari segi kemampuan membangun secara tangible saja, dalam hal ini istilah pembangunan tangible mesti diartikan membangun secara fizikal berupa sarana dan prasarana. Akan tetapi juga dapat dilihat dari segi peningkatan pembangunan intangible yang mesti diartikan membangun mental dan spiritual masyarakat melalui penglibatan secara aktif masyarakatnya. Dari pemahaman ini, antara pemerintah dengan masyarakat mesti bersefaham membuat komitmen bersama untuk ber-sinergi di dalam melakukan kegiatan-kegiatan positif bagi mengisi gerak pembangunan di daerah pemerintahannya. Pemerintah membangun dari sisi pembangunan tangible, dan masyarakat membangun dari sisi pembangunan intangible dengan sokongan pemerintah.
Berdasarkan pemahaman tersebut, masyarakat mesti diberi ruang untuk berpartisipasi di dalam gerak pembangunan manakala pemerintah pun mesti memberi sokongan terhadap usaha-usaha kreatif masyarakatnya melalui penyediaan fasilitas yang diperlukan oleh masyarakat.
Di kota Padangpanjang, sejak tahun 1970-an banyak bermunculan organisasi-organisasi anak muda yang bergiat dalam bidang olahraga dan seni bagi mengisi pembangunan intangible di Padangpanjang. Sebutlah misalnya Falcon Brother Club (FBC), Ethernal, Venus, Black Ground, Paus, Gumala, Under Cover, Fantastic, Gemaest dan Flippers. Semua organisasi anak muda ini jelas memberi keceriaan tersendiri di dalam kehidupan masyarakat kota Padangpanjang yang dinamik. Dari sebanyak itu organisasi anak muda yang ada di kota Padangpanjang, agaknya Flippers Organization perlu diacungi jempol karena tetap eksis selama hampir 35 tahun sejak berdirinya sampai saat sekarang.
Entah dari mana asal muasal nama Flippers tersebut muncul di kota Padangpanjang yang berada di kaki gunung, berhawa sejuk dengan kulinernya yang enak-enak itu. Sebab, istilah flipper sebenarnya lebih dikenali sebagai nama binatang laut yang disebut Dolphin. Akan tetapi nama Flippers justeru wujud di daerah pegunungan dengan kegiatan anak-anak mudanya yang kreatif dalam bidang seni dan olahraga.
Namun apapun namanya, Flippers Organization di Padangpanjang ternyata telah memberi andil yang sangat besar di dalam pembangunan intangible kota Padangpanjang melalui berbagai kegiatan positif yang melibatkan anak-anak muda terutama dalam bidang olahraga dan kesenian. Boleh dikata setiap tahun Flippers Organization membuat kegiatan-kegiatan kreatif yang melibatkan orang ramai seperti jalan sehat berhadiah, ibadah kurban pada hari raya idul adha, pertunjukan kesenian dan pertandingan olahraga. Tentu saja, kegiatan-kegiatan yang dilakukan itu menuju ke satu tujuan yaitu membangun mental dan spiritual masyarakat kota Padangpanjang utamanya kepada anak-anak muda agar dapat bergiat dengan kegiatan-kegiatan positif di kota Padangpanjang.
Melalui kegiatan-kegiatan positif yang diusahakan oleh Flippers Organization itu, fokus perhatian anak-anak muda di kota Padangpanjang jelas akan terbawa kepada kegiatan yang sedang dilaksanakan. Justeru karena itu, kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat dengan sendirinya akan tersingkir dari perhatian mereka.
Kegiatan-kegiatan seperti ini semestinya lebih sering dan lebih banyak lagi dilaksanakan di Padangpanjang dengan dukungan group-group yang memiliki kaitan emosional dengan kota Padangpanjang. Bukankah pada saat ini, secara informal di media sosial WhatsApp banyak bermunculan kumpulan-kumpulan alumni se-angkatan dari berbagai sekolah di Padangpanjang yang dikenal dengan WhatsApp Group (WAG), sebutlah misalnya WAG-A7680, WAG-A6080, WAG-FLIPPERS’82 & SIMPATISAN, dan WAG-SD LATIHAN SPG. Semua anggota WAG itu banyak yang sudah berhasil dan sukses di berbagai bidang kehidupan, ada yang sukses jadi pengusaha, dosen, menejer dan lain sebagainya. Semua WAG-WAG ini tentu saja dapat dianggap sebagai potensi yang sangat besar untuk dapat berpartisipasi di dalam pembangunan intangible kota Padangpanjang.
Di sisi lain, masyarakat Padangpanjang di Jakarta pun memiliki beberapa kumpulan silaturahmi seperti Konco Lamo, Saulah dan Konco Arek. Secara formalnya orang Padangpanjang di Jakarta memiliki pula organisasi tersendiri yang dinamakan Ikatan Masyarakat Padang Panjang (IMPP). Tentu saja, semuanya itu dapat berperan membangun kota Padangpanjang melalui program-program andalan yang menjadi pilihan masing-masing kumpulan untuk mengisi kegiatan membangun dari sisi pembangunan intangible.
Melihat semangat berorganisasi dari masyarakat Padangpanjang saat ini, yaitu melalui kegiatan-kegiatan silaturahim yang dilaksanakan oleh WAG-WAG dan organisasi formal lainnya, maka tentu saja pemerintah kota dapat melihat secara jeli bahwa kenyataan ini adalah sebuah potensi untuk membangun kota Padangpanjang dari sisi pembangunan intangible, yaitu dengan memberi sokongan melalui penyediaan sarana dan prasarananya. Barangkali memang sudah harus mulai difikirkan bahwa kota Padangpanjang memerlukan adanya sarana dan prasarana olahraga dan seni yang sifatnya massal seperti lapangan volley, basket, futsal, tenis, dan lain sebagainya untuk anak-anak muda kota Padangpanjang ini dapat mengekspresikan dirinya di tengah orang ramai. Bukan tidak mungkin, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat dengan sokongan pemerintah kota Padangpanjang ini akan membuka peluang kepada anak-anak muda kota Padangpanjang lebih berprestasi di level nasional dan internasional.
Flippers Organization yang saat ini sedang melaksanakan turnamen volleyball dari tanggal 12-19 Desember di lapangan koramil tentu dapat menjadi inspirasi kepada pemerintah untuk mulai memikirkan bahwa di kota Padangpanjang sudah diperlukan adanya sarana dan prasarana itu.
Bravo Flippers Organization.
Teruslah berbuat untuk kotamu.
Sebagai wujud dirimu memang SABANA URANG PADANGPANJANG.