Tanah Datar -- Guna meningkatkan kualitas dan kuantitas pariwisata di Kabupaten Tanah Datar, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga akan menerbitkan Peraturan Daerah tentang Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Kabupaten Tanah Datar 2017-2021.
Terkait itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Edi Susanto melakukan Pemaparan konsep akhir Ranperda Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Kabupaten Tanah Datar 2017-2021 kepada Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi didampingi Sekda Hardiman, Kepala Baperlitbang Alfian Jamrah, Kadis Kominfi Erizal Ramli, Kepala Pol Damkar Nuryedisman, OPD, dan undangan lainnya, Kamis (16/3/2017) di aula Eksekutif kantor Bupati di Pagaruyung.
Dalam paparannya Edi Susanto menyampaikan, pengembangan potensi wisata di Kabupaten Tanah Datar dikelompokan dalam 5 koridor atau zona, dimana Zona I yang merupakan potensi utama dalam pengembangan pariwisata meliputi Kecamatan Lima Kaum, Sungai Tarab, Tanjung Emas, Padang Ganting. Zona II di Kecamatan Lintau Buo, Lintau Buo Utara, Sungayang, Tabek Patah, Tanjung Baru.
Kemudian Zona III di Kecamatan Rambatan dan Batipuh Selatan. Zona IV di Kecamatan X Koto dan Batipuh. Terakhir zona khusus Nagari Tuo Pariangan yang telah dinobatkan menjadi Nagari Terindah di Dunia.
"Potensi wisata di masing-masing zona akan kita tingkatkan, terutama di potensi yang telah menjadi ikon Tanah Datar seperti Istano Basa Pagaruyung, Batu Batikam, Batu Angkek-angkek bahkan yang terbaru adalah Nagari Tuo Pariangan" sampai Edi Susanto.
Di lokasi objek wisata, ujar Edi akan dilengkapi dengan kuliner khas, souvenir, mushalla, sarana toilet dsb. "Alat transportasi dan akses jalan ke lokasi wisata menjadi prioritas lain untuk di tingkatkan demi kenyamanan wisatawan yang berkunjung" tambahnya.
Sementara Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi dalam arahannya menyampaikan, dalam menyusun Rencana Induk Pengembangan Pariwisata (RIPP) Kabupaten Tanah Datar, Dinas Parpora untuk melakukan sinkronisasi dengan RIPP Propinsi Sumbar.
"Dalam penyusunan RIPP, sinkronkan dengan propinsi bahkan pusat, namun tentu dengan pertimbangkan dan sesuai potensi wisata yang kita miliki, sehingga kalau sinkron tentu bantuan dari propinsi ataupun pusat demi pengembangan wisata dapat diperoleh"terang Bupati.
Bupati Irdinansyah menerangkan, bahwa sektor pariwisata menjadi sektor prioritas untuk ditingkatkan disamping sektor pertanian dan beberapa sektor lainnya. "Kita berharap ke depan akan tercipta masyarakat yang bisa meningkatkan pendapatannya dengan memanfaatkan pariwisata, bahkan pariwisata bisa menjadi sumber penghidupannya"tambahnya.
Namun ujar Irdinansyah, untuk mencapai hal itu dibutuhkan kerjasama dan kerja keras semua pihak, karena tidak bisa diraih sekejab mata namun butuh waktu dan proses serta dukungan semua pihak dan kita semua.
Di kesempatan itu Irdinansyah meminta kepada instansi terkait untuk menjadikan sektor pariwisata menjadi sektor utama pembangunan ke depan. "Kepada Baperlitbang diharapkan jadikan sektor pariwisata menjadi program utama, namun tentu harus dengan konsep yang jelas kemana arah wisata di Tanah Datar, misal ke wisata yang berbudaya" harapnya.
Bupati Irdinansyah mengharapkan setiap potensi atau objek wisata mempunyai pemandu wisata yang mengerti dan memahami sejarah objek itu. "Seperti di Istano Basa Pagaruyung, di gerbang masuk kita tempatkan pemandu yang akan menceritakan sejarah istano, sejarah raja Pagaruyung, binatang peliharaan raja dan lainnya sehingga wisatawan memahami tentang yang di kunjunginya, dan yang tak kalah penting tentu saja pakaian pengunjung harus sopan ketika mengunjungi Istano" ujarnya.
Di akhir sambutannya Bupati Irdinansyah mengharapkan kepada Dinas Parpora bersama instansi terkait untuk lebih menyempurnakan penyusunan Ranperda RIPP. “ada beberapa item yang harus diterangkan dan dipertegas dalam Ranperda ini, seperti tentang konsep pengembangan pariwisata di Tanah Datar kurang rinci diterangkan dalam konsep Ranperda ini” pungkas Irdinansyah. (Hp)