Tanah Datar -- Dilandasi UU No 3 tentang Perindustrian khususnya terkait SDM Industri, Kemenperin berfokus pada Pembangunan Tenaga Kerja Industri yang meliputi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Industri berbasis kompetensi, Pemagangan Industri dan Sertfikasi Kompetensi. Pelaksanaan Pendidikan Vokasi Industri selalu berbasis demand driven dan link & match, untuk mendorong terciptanya tenaga kerja Indonesia yang terampil sesuai kebutuhan dunia usaha. Hal tersebut disampaikan Plt. Sekjen Kemenperin, Harris Munandarpada acara Forum Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (BAKOHUMAS) yang diselenggarakan Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian, Rabu (15/03) kemarin di Hotel Grand Rocky Bukittinggi.
Harris sampaikan bahwa pendidikan vokasi juga terdapat pada penciptaan dan harmonisasi hubungan dengan banyak dan beragamnya Kementerian dan dunia industri yang bersifat strategis. Dalam relasi tersebut, pencapaian program prioritas dan target kinerja perlu disampaikan kepada publik secara berkelanjutan.
Hal ini penting sebagai bagian dari pemenuhan hak tahu masyarakat tentang peran pendidikan vokasi dalam menentukan daya saing industri. Pengembangan pendidikan Kejuruan dan vokasi berbasis kompetensi yang link and match dengan industri’ adalah langkah awal sinergi tersebut, pungkasnya.
Kami melihat bahwa revitalisasi fungsi Pendidikan Vokasi merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi dalam mendukung program pemerintah dan meningkatkan kualitas SDM industri. Untuk itu, tema vokasi ini penting disampaikan sebagai penyampaian amanat dari Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka peningkatan Kualitas dan daya saing SDM Indonesia, ucap Harris.
Dari itu ia berharap Forum Bako Humas yang dihadiri jajaran Kementerian Perindutrian, Tenaga Ahli Kedeputian III Kantor Staf Presiden Unggul Heriqbaldi,Sekretaris Bakohumas Helmi Malik Bou, Wali Kota Bukittinggi H.M Ramlan Nurmatias, SH, Kepala Dinasperindag Provinsi Sumatera Barat Asben Hendri, serta peserta forum dari humas pemerintah kabupaten/kota se Sumatera Barat ini dapatmembangun kesepahaman mengenai peran pendidikan vokasi bagi perekonomian Indonesia. Selain itu, forum ini juga ditujukan untuk mensinergikan fungsi kehumasan secara kelembagaan dalam mendukung implementasi pemerataan pendidikan dan kesempatan kerja.
Kegiatan forum Bakohumas yang dilaksanakan dua hari, 15-16 Maret ini juga diisi dengan kegiatan diskusi dengan tema, Cakap Bercakap-cakap yang Berdaya Pikat, dengan narasumber Director of UPR Consultant/Praktisi Komunikasi, Ermiel H. Thabrani serta kunjungan lapangan ke Balai Diklat Industri dan Akademi Teknologi Industri Padang. (Hp/Irfan F).