Tanah Datar--Sesuai dengan visi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar “ Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Untuk Membentuk Insan Cerdas Komprehensif”, maka usia dini adalah masa emas perkembangan sekaligus masa kritis anak yang perlu perhatian dan penangan yang baik oleh tenaga pendidik. Hal tersebut disampaikan Ketua HIMPAUDI Kabupaten Tanah Datar Ny. Emi Irdinansyah usai dilantik ketua HIMPAUDI Provinsi Sumatera Barat Ny. Nevi Irwan Prayitno Sabtu, (18/03) di Aula Gedung PKK Kabupaten Tanah Datar.
Kepada ketua HIMPAUDI Prov. Sumbar Emi Irdinansyah ucapkan selamat datang dan terima kasih, atas telah dilantiknya kepengurusan Himpaudi Tanah Datar Periode 2017 s/d 2021. Kedepan tugas berat tentu akan kita hadapi, namun berkat dorongan dan motivasi kita semua tentu itu akan bisa kita hadapi, ucap Emi.
Pendidikan usia dini dengan memasukkan anak usia enam tahun ke PAUD sangatlah tepat, karena belajar sambil bermain sangat mendukung semua aspek perkembangan anak yang meliputi moral, spiritual, fisik, motorik, kognitif (kecerdasan), bahasa, sosial emosional dan seni, pungkasnya.
Pada gilirannya ini akan berdampak pada kemampuan anak berfikir logis, kritis, dan kreatif serta mampu berkomunikasi dan bekerja sama. Kemampuan itu akan sangat membantu anak untuk masa kehidupan selanjutnya yang semakin berat dan beragam, jelas Emi.
Untuk itu sebagai seorang pendidik Paud kita harus menyiapkan mental generasi mendatang, ini tanggungjawab kita bersama orang tua masing-masing dalam rangka mencerdaskan anak bangsa, sambungnya.
Sementara itu Ketua HIMPAUDI Prov. Sumbar Ny. Nevi Irwan Prayitno dalam sambutannya sampaikan bahwa usia dini adalah golden age, karena mendidik anak pada masa tersebut ibarat mengukir di atas batu dan saat ini kualifikasi pendidikan harus ditingkatkan minimal sampai S1.
Program PAUD sudah menjadi komitmen nasional hingga internasional. 80% anak harus sudah mendapatkan pendidikan, minimal satu jorong satu PAUD. Pemerintah berupaaya keras mewujudkan gerakan Paudisasi. Pendidik PAUD harus memiliki konsep anakmu adalah anakku sehingga anak PAUD dapat di perhatikan seperti anak kandung sendiri, tidak dibeda-bedakan jelasnya.
Seperti ia contohkan pendidikan usia dini yang berhasil di Negara Norwegia, di negara ini orang tua tidak memaksakan kehendaknya pada anak, sehingga anak memiliki kebebasan untuk memilih apa yang mereka inginkan.
Program PAUD sudah menjadi komitmen nasional hingga internasional, 80% anak harus sudah mendapatkan pendidikan, minimal satu jorong satu PAUD. Pemerintah berupaya keras mewujudkan gerakan Paudisasi. Besarnya tantangan program PAUD dan masalah guru PAUD maka saya sangat mengapresiasi atas pelantikan HIMPAUDI Kabupaten Tanah Datar ini, semoga dapat mengemban amanah yang mulia, bekerja dan berkoordinasi dengan baik, semoga dedikasi dan kerja keras kita dapat memberi hasil yang baik, imbuhnya.
Selamat bekerja dan semoga dedikasi serta kerja keras pengurus HIMPAUDI dapat menjadi energi besar pada percepatan pada perkembangan program PAUD di Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Tanah Datar secara khusus.
Pada kesempatan yang sama Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi yang menghadiri pengukuhan tersebut sampaikan harapan besar dengan dikukuhkannya kepengurusan HIMPAUDI ini kedepan agar mutu pendidikan dan tenaga pendidik pada lembaga PAUD ditingkatkan, menyiapkan sarana prasarana yang memadai dan meningkatkan akuntabilitas, transparansi dalam pengelolaan kegiatan PAUD.
Kepada dinas terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar agar lebih serius untuk menyusun program dan kegiatan yang menyangkut dengan pengelolaan PAUD ini karena anggaran untuk menunjang kegiatan HIMPAUDI ini sudah dianggarkan pada dinas, pesannya.
Dengan adanya perhatian dan bantuan pemerintah daerah diharapkan peran serta dan sumbangsih masyarakat ikut serta dari segi pendanaan dalam pengelolaan PAUD baik langsung maupun tidak langsung. (Hp/Irfan F).