Limapuluh Kota - Alam tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Hal ini terlihat dari ajaran Alam Takambang Jadi Guru yang menjadi falsafah kehidupan di Minangkabau. Masyarakat Minangkabau memaknai alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam semesta ini. Tidak hanya alam yang terlihat nyata, tetapi segala bentuk kehidupan yang ada menjadi contoh dituangkan sebagai pedoman dalam kehidupan. Utamanya ialah sebagai landasan proses penciptaan ajaran atau filosofi hidup, ilmu pengetahuan, serta kebudayaan dan kesenian.
Salah satu unsur unsur budaya yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau adalah kebudayaan dan kesenian. Alam Takambang Jadi Guru yang menjadi falsafah kehidupan masyarakat Minangkabau, sangat mempengaruhi mereka dalam berbagai hal. Selain pola pemikiran, pengetahuan dan filsafat kehidupan, kebudayaan dan kesenian merupakan salah satu aspek yang paling mudah dilihat pengaruhnya dari filosofi Masyarakat Minangkabau tersebut. Hal itu seperti tampak dalam hal seni bahasa dan sastra lisan, yang mengandung banyak penyampaian pesan dan nasehat yang diambil dari alam, bukan hanya alam yang nyata, terapi juga alam sebagai proses kehidupan yang terdapat di dalamnya.
Sangat jelas bahwa masyarakat Minangkabau memiliki landasan dan unsur kembali kepada Alam. Alam menjadi ajaran, pedoman dan contoh dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Hal ini yang kemudian menjadi Filsafat/filosofi tersendiri yaitu Alam Takambang Jadi Guru yang memiliki arti dan pengaruh yang luas. Termasuk salah satunya dalam proses penciptaan kebudayaan dan kesenian.
Tanggal 13–14 September 2016 merupakan salah satu catatan sejarah tersendiri dalam perjalanan kebudayaan dan kesenian Minangkabau di masa saat ini. Falsafah Alam Takambang Jadi Guru, yang terdiri dari unsur alam, anak nagari dan karya seni Minangkabau, menyatu dalam sebuah perhelatan. Momen tersebut merupakan puncak dari segala proses dan persiapan yang telah dilakukan untuk mengenal alam serta mengenal dan membangkitkan karya alam dan anak nagari Minangkabau. Pagelaran perdana ini diberi tajuk Pasa Harau Art & Culture Festival.
Pasa Harau Art & Culture Festival merupakan hasil proses kerja yang dilakukan oleh generasi Minangkabau yang berkeinginan memperkenalkan alam dan kebudayaan serta kesenian yang terdiri dari seniman, budayawan, sastrawan, komunitas lokal seperti Komunitas Harau, Teater Tambologi, dan masyarakat sekitar. Selain itu kegiatan ini juga mendapat dukungan penyelenggaraan dari beberapa pihak yang langsung datang dari Jogjakarta dan Jawa Tengah, yang juga berkeinginan menggali dan mengembangkan potensi Sumatera Barat atau Minangkabau dengan mendukung dan membantu pelaksanaan. Mereka terdiri dari pihak penyelenggara Festival Kebudayaan Dieng yang telah dikenal dikalangan Lokal dan Internasional sebagai salah satu kegiatan festival yang juga memanfaatkan potensi alam dan keberagaman kesenian dan budaya serta lainnya, kemudian dari tanah Jawa tersebut juga hadir dari beberapa perkumpulan di antaranya Yayasan Umar Kayam, Rumah Budaya Joglo Abang, dan Info seni.
Pelaksanaan kegiatan ini juga mendapat perhatian dan dukungan langsung dari pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Sebuah pergerakan yang diwujudkan dalam bentuk konsep sebagai upaya pengembangan dan pengenalan Alam Minangkabau baik alam alaminya maupun hasil karya alam seperti kebudayaan dan kesenian tradisi. Konsep yang menjadi salah satu bentuk destinasi alternatif yang menggabungkan alam, kebudayaan dan kesenian, masyarakat dan aspek kehidupan yang terdapat di lingkungan kegiatan ini sebagai satu konsep yang kemudian terwujud menjadi Pasa Harau Art & Culture Festival mengambil kata ‘pasa’ yakni kata Minangkabau untuk‘pasar’ sebagai konsep dasar, yang juga dapat berarti keramaian.’
Kegiatan Pasa Harau Art & Culture Festival merupakan salah satu upaya penyelenggaraan kegiatan festival yang mengangkat kesenian dan kebudayaan tradisi Minangkabau serta kesenian kontemporer yang sedang berkembang saat ini. Sekaligus memanfaatkan ruang alam dan memperkenalkan keindahan alam Lembah Harau yang luar biasa. Sehingga menjadi sebuah bentuk kolaborasi yang menarik dan menjadi destinasi menarik terhadap masyarakat, penikmat budaya serta seni, penikmat alam, pariwisata dan lainnya.
Lokasi kegiatan Pasa Harau Art & Culture Festival diadakan diantara hamparan lembah batu karang yang berusia 30 – 40 Juta tahun yaitu Lembah Harau yang telah dikenal oleh dunia luas dan merupakan warisan alam tersendiri bagi daerah Luhak Limo Puluah Koto (Kabupaten Lima Puluh Kota Sekarang) khususnya dan Minangkabau umumnya. Dengan artistik alami dari megahnya berdiri lembah harau,ditambah dengan panggung dan veneu dengan berdasarkan konsep alami serta konsep festival yang mengandung nilai estetika.
Agenda yang berlangsung iniisi dengan berbagai kegiatan penampilan kebudayaan dan kesenian tradisional Minang. Selain juga menampilkan kesenian kontemporer. Terlihat bahwa penyelenggaraan Pasa Harau Art & Culture Festival berupaya sebagai wadah dan ruang dalam membangkitkan dan memperkenalkan kembali kebudayaan dan kesenian Minangkabau serta kesenian yang tengah berkembang saat ini. Selain itu menjadi salah satu alternatif konsep dalam upaya pelestarian kebudayan dan kesenian, promosi alam dan kebudayaan serta kesenian, apresiasi dalam masyarakat terhadap seni dan destinasi wisata yang menarik.
Dalam mendukung pelaksanaan Pasa Harau Art & Culture Festival, disediakan layanan dalam memfasilitasi tamu. Layanan yang disediakan diwujudkan dalam bentuk paket kegiatan, yang terdiri dari paket VIP dan paket festival. Penyedian layanan ini merupakan salah satu fasilitas utama yang diberikan kepada tamu yang ingin menikmati layanan seperti penginapan, transportasi dan akomodasi. Selain itu dengan adanya bentuk layanan ini juga membantu dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Salah satunya fasilitas penginapan dan akomodasi seperti konsumsi tamu serta panitia diberikan pelaksanaannya kepada masyarakat. Sehingga dampak dalam pelaksanaan festival Pasa Harau Art & Culture Festival yang merupakan salah satu bagian dari aktivitas pariwisata memberikan dampak langsung kepada masyarakat. Sebagaimana dalam konsep pariwisata sebagai salah satu sektor yang membangkitkan ekonomi dan bersiklus tidak terputus. Selain itu terdapat fasilitas lain yang diberikan Pasa Harau Art & Culture Festival dalam pelayanan tamu. Di antaranya kegiatan Tracking menikmati pesona alam lembah harau dan pertunjukan kesenian khusus.
Memanfaatkan dan memperkenalkan potensi alam, kebudayaan dan kesenian, permainan rakyat juga menampilkan dan memperkenalkan potensi olahraga tradisional, aneka kuliner tradisional Minangkabau, hasil karya tangan atau cenderamata Minangkabau dan beberapa rangkaian pergelaran adat Minangkabau. Melalui festival ini diharapkan dapat menjadi bentuk wisata alternatif yang menggabungkan wisata alam, wisata kuliner, serta wisata budaya dan wisata even. Berbagai materi kegiatan akan dirancang guna memberikan lebih banyak kesempatan kepada pengunjung untuk ikut berpartisipasi, melalui keterlibatan dalam pergelaran dan upacara, mempelajari berbagai keterampilan melalui kelas-kelas workshop singkat, selain dengan cara live-in di rumah-rumah penduduk atau berkemah, dan ikut merasakan suasana sehari-hari di kampung-kampung di sekitar Lembah Harau.
Pasa Harau Art & Culture Festival merupakan sebuah gerakan dan upaya yang menggabungkan berbagai unsur dan menjadikan sebagai sebuah konsep yang berdampak luas. Konsep yang terdiri dari alam serta kebudayaan dan kesenian yang dikemas menjadi satu paket kegiatan yang berbentuk festival sehingga semakin menjadi daya tarik akan keindahan alam serta kesenian dan kebudayaan Minangkabau. Serta menjadi satu daya tarik destinasi pariwisata baru di Sumatera Barat yang akan memberikan dampak langsung dalam perkembangan pariwisata Sumatera Barat, ekonomi masyarakat, serta upaya pelestarian dan pengembangan serta menjadi ruang dalam kebudayaan dan kesenian utamanya kebudayaan dan kesenian tradisional Minangkabau serta kebudayaan dan kesenian lainnya yang berkembang di Sumatera Barat.
Panitia Pasa Harau Art and Festival yang terdiri dari Masyarakat Harau, Lima Puluh Kota, Payokumbuah dan dari berbagai daerah di Sumatera Barat yang terdiri dari berbagai lapisan dan latar belakang ilmu siap menyambut dan melayani tamu untuk mengenal Ranah Minang.
Semoga pelaksanaan kegiatan Pasa Harau Art & Culture Festival menjadi acuan untuk pelaksanaan kegiatan yang sama kedepannya dengan lebih banyak kegiatan dan agenda.Selain itu kegiatan diharapkan dan direncanakan menjadi sebuah rangkaian bentuk kegiatan yang menjadi even tahunan dan menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan lainnya dengan memanfaatkan keanekaragaman potensi alam Minangkabau yang luar biasa. Sehingga memiliki dampak yang luas baik dalam pengelolaan potensi, pelaksanaan kegiatan, daya tarik, pengembangan, pelestarian, ruang dan dampak lainnya termasuk dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Alam Takambang Jadi Guru
Alam,
Anak Alam dan Hasil Karya Alam
Sebuah Cerita dari perhelatan Pasa Harau Art And Culture Festival
Ayo Ke Pasa Harau Art And Culture Festival selanjutnya,
Nikmati Keindahan Alam Lembah Harau dan Pertunjukan Kebudayaan dan Kesenian Tradisional Minangkabau serta pertunjukan seni dan budaya lainnya.
Wonderfull Motherland Ranah Minang, Wonderfull Indonesia
Sumber Tulisan :
Good News From Indonesia .
Alam Takambang Jadi Guru : Cerita Pergelaran Perdana Pasa Harau Art & Culture Festival 2016
Oleh : Asro Sikumbang Minangkabau